PEP Adera Field Dorong Swasembada Energi Nasional Lewat Inovasi Batch Drilling di Lapangan Benuang

PEP Adera Field Dorong Swasembada Energi Nasional Lewat Inovasi Batch Drilling di Lapangan Benuang

Keberhasilan implementasi batch drilling di Adera Field (Sumur BNG-69/D16) menjadi bukti nyata komitmen PEP Zona 4 terhadap operational excellence dan perbaikan berkelanjutan-Foto:dokumen palpos-

PALI, PALPOS.ID - Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui PT Pertamina EP (PEP) Adera Field terus berkomitmen menghadirkan terobosan inovatif di sektor hulu migas untuk mendukung program swasembada energi nasional.

Salah satu strategi unggulan yang kini terbukti memberikan hasil signifikan adalah penerapan teknik batch drilling di Lapangan Benuang.

Inovasi ini tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi pengeboran, tetapi juga menekan biaya operasi, memperkuat nilai keekonomian proyek, hingga mempercepat kontribusi produksi energi bagi Indonesia.

General Manager Zona 4 PHR, Djudjuwanto, menegaskan bahwa penerapan batch drilling menjadi langkah nyata Pertamina dalam menjawab tantangan energi nasional yang semakin kompleks.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Bekasi Utara atau Kota Cikarang Lebih Relevan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Aspirasi Masyarakat Menuju Kemajuan Wilayah di Kabupaten Garut

“Batch drilling mengurangi tingkat kompleksitas kegiatan operasi dan meminimalkan risiko HSSE, terutama pada operasi yang berdekatan dengan sumur produksi aktif (SIMOPS).

Kegiatan operasi yang terpusat di satu area juga menurunkan potensi gangguan sosial di sekitar lokasi pengeboran,” jelas Djudjuwanto.

Salah satu keberhasilan besar dari penerapan metode batch drilling terlihat pada sumur BNG-069 (BNG-D16) di Adera Field.

Sumur tersebut mencatatkan hasil produksi awal sebesar 2.045 barel minyak per hari (BOPD) dan 5,238 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Balubur Limbangan Alasan Lebih Bersejarah

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Garut Utara Untuk Pembangunan Daerah

“Sumur ini merupakan komplesi pertama dari rangkaian empat sumur batch drilling di Blok D bagian Timur Struktur Benuang, dan menjadi bukti nyata keberhasilan inovasi pengeboran Pertamina EP (PEP) Adera Field,” ujar Djudjuwanto.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa metode batch drilling bukan sekadar teori di atas kertas, tetapi benar-benar memberikan hasil konkret yang berkontribusi pada peningkatan produksi migas nasional.

Dijelaskannya, secara sederhana batch drilling adalah metode pengeboran beberapa sumur dari satu lokasi yang sama (well pad), dengan setiap fase operasional dilakukan secara berurutan.

Berbeda dengan metode konvensional yang memerlukan pemindahan rig secara penuh (rig down) dari satu sumur ke sumur lain, batch drilling memungkinkan penggunaan teknologi drilling rig dengan sistem skidding atau walking.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Usulan Pembentukan Kabupaten Garut Selatan Untuk Pelayanan Lebih Baik

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Usulan Pembentukan Dua Kabupaten Baru dan Memilih Pisah dari Garut

Teknologi ini memungkinkan menara pengeboran (rig) dan peralatan utama dipindahkan dari satu titik sumur ke titik lainnya dalam satu lokasi tanpa perlu membongkar seluruh struktur.

Dengan demikian, proses mobilisasi menjadi lebih cepat, hemat biaya, dan lebih aman.

“Beberapa keunggulan teknis metode ini antara lain, secara teknis, metode ini memungkinkan kegiatan seperti Make-Up Drill Pipe, Bottom Hole Assembly, dan MIRU- Rig Down dilakukan satu kali untuk beberapa sumur sekaligus.

Efisiensi tinggi dan pengurangan biaya per sumur menjadi faktor penting dalam meningkatkan produktivitas energi nasional secara berkelanjutan,” tuturnya.

Dengan semua keunggulan tersebut kata Djudjuwanto, metode ini menghasilkan kurva pembelajaran operasional yang lebih cepat, sehingga tim pengeboran bisa bekerja lebih efektif dari waktu ke waktu.

Penerapan metode batch drilling di Adera Field sejalan dengan transformasi operasional Pertamina yang mendukung visi Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

“Penerapan metode ini memberikan dampak langsung terhadap percepatan produksi nasional.

Dengan proses yang lebih terstruktur, hasilnya adalah pengeboran lebih cepat, hemat biaya, dan minim risiko,” beber Djudjuwanto.

Menurut Djudjuwanto, pengalaman sukses ini akan menjadi dasar untuk memperluas penerapan batch drilling ke wilayah kerja lain, terutama pada konfigurasi well pad atau klaster sumur yang serupa.

“Inovasi ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah kerja lain sebagai bagian dari roadmap jangka panjang menuju swasembada energi yang berdaulat,” tegasnya.

Keberhasilan di Lapangan Benuang menjadi momentum penting bagi Pertamina Hulu Rokan untuk terus melahirkan inovasi baru.

Dengan semakin banyak lapangan yang menerapkan metode serupa, ketahanan energi Indonesia akan semakin kokoh.

“Harapan kami, keberhasilan di Adera Field ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana inovasi mampu mendukung swasembada energi nasional.

Ke depan, kami akan terus berinovasi demi kontribusi terbaik bagi bangsa,” tutup Djudjuwanto. (abu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: