PT Sele Raya Belida Sukses Temukan Cadangan Migas Baru, SKK Migas: Kabar Baik Upaya Peningkatan Produksi Nasio

PT Seleraya Belida berhasil temukan cadangan migas baru-Foto:dokumen palpos-
MUARA ENIM, PALPOS.ID - PT Sele Raya Belida, operator di Wilayah Kerja (WK) Belida, kembali mencatatkan pencapaian penting dalam dunia eksplorasi migas nasional.
Setelah sebelumnya berhasil melakukan penemuan minyak dan gas di Sumur Sungai Anggur Selatan-1 (SAS-1) pada tahun 2022, perusahaan melanjutkan kiprahnya dengan sukses menyelesaikan pengeboran Sumur Sungai Anggur Selatan-2 (SAS-2) pada Agustus 2025.
Pengeboran sumur ini berlokasi di Desa Tapus, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dan telah menghasilkan temuan cadangan minyak serta gas pada lapisan reservoar baru yang belum teridentifikasi di pengeboran SAS-1.
Dari hasil uji kandung lapisan, SAS-2 menunjukkan kemampuan alir sebesar 3.856 barrel minyak per hari (BOPD) dan 3,257 MMSCFD gas.
BACA JUGA:Pemkab-DPRD Muara Enim Sepakati Perubahan KUA-PPAS 2025
BACA JUGA:Edison Rencanakan Pelebaran Jalan Pulau Panggung-Segamit
Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat optimisme terhadap ketahanan energi nasional, tetapi juga menjadi bukti sinergi antara perusahaan migas, pemerintah, dan masyarakat sekitar dalam mendukung program Swasembada Energi yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT Sele Raya Belida atas keberhasilan tersebut.
“Penemuan cadangan baru di Sumur Sungai Anggur Selatan-2 merupakan kabar baik bagi upaya peningkatan produksi nasional,” ungkap Hadi Suryodipuro.
“SKK Migas memberikan apresiasi kepada PT Sele Raya Belida yang berhasil melakukan pengeboran dengan selamat, efektif, dan produktif.
BACA JUGA:Wabup Ingatkan Guru Deteksi Dini Antisipasi Bullying
BACA JUGA:Muara Enim Terima Alokasi 484 PPPK Paruh Waktu
Keberhasilan ini semakin memperkuat optimisme kita untuk mencapai target produksi 1 juta barrel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030.
Kami berharap temuan ini dapat segera memberikan kontribusi nyata melalui Early Production di akhir tahun 2025,” ujar Hudi.
Senada disampaikan, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan, Yunianto.
Yunianto menegaskan bahwa keberhasilan SAS-2 merupakan hasil kerja bersama seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, masyarakat sekitar, hingga tim teknis di lapangan.
BACA JUGA:Nyambi Jual Sabu, Mahasiwa Dibekuk
BACA JUGA:Musnahkan Arsip Retensi di Bawah 10 Tahun
“Kami memastikan di lapangan semua program mendukung Swasembada Energi dapat berjalan lancar dan berhasil agar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dapat kita wujudkan,” tegasnya.
Yunianto menambahkan, keberhasilan ini diharapkan menjadi landmark penting dalam perjalanan WK Belida, yang ke depan berpotensi menjadi salah satu kontributor signifikan dalam produksi minyak dan gas nasional.
Sementara itu, President & General Manager PT Sele Raya Belida, Juchiro Tampi, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras, koordinasi erat dengan SKK Migas, serta dukungan masyarakat sekitar.
“Selama proses pengeboran, setiap tantangan teknis dapat diatasi dengan baik. Kami selalu menempatkan aspek keselamatan (safety) sebagai prioritas utama.
Syukur, seluruh kegiatan pemboran berjalan aman tanpa insiden (zero accident),” tuturnya.
Dikatakannya, PT Sele Raya Belida kini berkoordinasi dengan SKK Migas agar minyak dan gas dari sumur ini dapat segera diproduksikan, dengan target Early Production pada kuartal IV tahun 2025.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini sekaligus menjadi momentum untuk memperluas eksplorasi di WK Belida.
Dengan adanya penemuan cadangan baru, peluang untuk menemukan potensi cadangan lain semakin terbuka lebar.
Sementara itu, Doni Argiyanto, Senior Manager Exploration & Exploitation PT Sele Raya Belida, menjelaskan bahwa pengeboran Sumur Sungai Anggur Selatan-2 dimulai pada 16 Juni 2025 dan mencapai kedalaman akhir (Total Depth/TD) pada 18 Agustus 2025.
Beberapa kegiatan teknis penting yang dilakukan antara lain Akuisisi Data Geologi dan Geofisika yang meliputi wireline logging, Side Wall Core (SWC), dan Reservoir Data Testing (RDT), uji Kandung Lapisan (UKL) yang menunjukkan kolom minyak dan gas setebal 39 kaki.
“ Hasil UKL memperlihatkan kemampuan alir sebesar 3.856 BOPD minyak dan 3,257 MMSCFD gas,” ucapnya.
Menurut Doni, cadangan minyak dan gas yang ditemukan berasal dari lapisan batupasir Formasi Talang Akar, yang selama ini dikenal sebagai salah satu formasi produktif di Sumatera Selatan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: