Bangun Pos Jaga di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu, Kades Pangkul: Upaya Tekan Risiko Kecelakaan

Bangun Pos Jaga di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu, Kades Pangkul: Upaya Tekan Risiko Kecelakaan

Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH MM-Foto:dokumen palpos-

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Keselamatan pengguna jalan di perlintasan kereta api kembali menjadi sorotan serius, terutama di kawasan Pangkul Jaya, Desa Pangkul, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih.

Pasalnya, tingginya risiko kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu di daerah tersebut sudah menelan beberapa korban dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai langkah nyata untuk menekan risiko kecelakaan, Pemerintah Desa (Pemdes) Pangkul mengambil kebijakan strategis dengan membangun pos jaga atau pos kamling yang difungsikan sebagai pos pengawasan di kawasan perlintasan kereta api Pangkul Jaya.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH MM, belum lama ini.

BACA JUGA:Satresnarkoba Polres Prabumulih Amankan Dua Pelaku Penyalahgunaan Narkoba di Dua Lokasi Berbeda

BACA JUGA:Tegaskan Larangan Flexing di Medsos, Kapolres Prabumulih: Itu Akan Menimbulkan Komentar Tidak Baik

Menurut Jakaria Yadi, sebagai pemimpin desa, ia merasa berkewajiban untuk mengambil langkah antisipasi agar peristiwa kecelakaan di perlintasan kereta api tidak terus berulang.

“Sudah beberapa kali kejadian kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu.

Karena itu, kami akan membangun pos jaga yang bisa difungsikan untuk mengatur lalu lintas dan memberikan peringatan kepada warga yang hendak melintas,” tegas Jakaria.

Pembangunan pos jaga di perlintasan kereta api tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

BACA JUGA:Polisi Ringkus Dua Pemuda Pencuri HP di Prabumulih, Nekat Karena Desakan Ekonomi

BACA JUGA:Polres Prabumulih dan Pemkot Gelar Panen Raya Jagung Quartal III, Wujudkan Komitmen Ketahanan Pangan Nasional

Pemdes Pangkul sudah melakukan koordinasi dengan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), bahkan hingga tingkat pusat. “Memang agak ribet pengajuannya, sampai ke pusat sana.

Tapi alhamdulillah selesai juga dan kita sudah dapat izinnya,” ujar Jakaria.

Untuk mewujudkan pembangunan pos jaga ini, Pemdes Pangkul menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2025.

Dengan memanfaatkan alokasi dana desa, pembangunan dipastikan dapat segera direalisasikan.

BACA JUGA:Tingkatkan Kesiapan Personel, Polres Prabumulih Laksanakan Latihan Alarm Stelling dan Dalmas

BACA JUGA:Prestasi Gemilang, PEP Limau Field Raih Gold Award EPSA 2025 Berkat Program GEMA DEWATA

Jakaria menuturkan, pembangunan pos jaga direncanakan dimulai pada akhir September 2025. “Insya Allah sebelum akhir September pembangunan sudah dimulai.

Kami berharap masyarakat juga mendukung penuh program ini,” kata Jakaria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC APDESI Prabumulih.

Setelah selesai, pos tersebut akan dijaga oleh empat orang petugas yang bertugas secara bergantian selama 1 x 24 jam.

Dengan adanya petugas jaga siang dan malam, diharapkan pengguna jalan mendapatkan peringatan lebih dini saat kereta api akan melintas.

Langkah ini diharapkan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di titik rawan tersebut.

“Jadi siang dan malam akan dijaga. Harapannya tidak ada lagi kecelakaan di perlintasan kereta api tersebut,” jelas Jakaria.

Rencana pembangunan pos jaga ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat setempat.

Sejumlah warga mengaku lega karena perlintasan tersebut memang sudah lama menjadi sumber kekhawatiran.

“Kalau ada pos jaga tentu lebih aman. Selama ini kami sering was-was kalau melintas, apalagi saat malam hari.

Kadang kereta datang tiba-tiba tanpa sempat melihat sinyal lampu,” ujar salah seorang warga Pangkul. (abu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: