Soto Ayam, Semangkuk Hangat Tradisi yang Tak Lekang oleh Zaman

Soto Ayam, Semangkuk Hangat Tradisi yang Tak Lekang oleh Zaman

Semangkuk soto ayam bukan sekadar makanan ia adalah cerita tentang rumah, tradisi, dan kehangatan yang tak lekang oleh zaman.-Fhoto: Istimewa-

BACA JUGA:Jjamppong : Hidangan Pedas Korea yang Mendunia dan Menggoda Lidah Pecinta Kuliner

BACA JUGA:Dakbal : Kuliner Pedas Korea yang Mulai Populer di Kalangan Milenial Indonesia

 

 

Salah satu kekuatan soto ayam terletak pada racikan bumbunya. Umumnya, soto ayam dibuat dari rebusan ayam kampung yang ditambah bumbu seperti kunyit, jahe, lengkuas, bawang putih, bawang merah, dan daun salam.

Kunyit menjadi kunci warna kuning keemasan yang khas pada kuahnya.

 

Untuk menyempurnakan rasa, penjual soto biasanya menambahkan koya (campuran kerupuk udang dan bawang putih goreng yang ditumbuk halus), sambal cabai rawit, dan perasan jeruk nipis.

Isian seperti telur rebus, soun, irisan kol, dan daun bawang memberikan tekstur dan rasa yang kaya.

BACA JUGA:Inovasi Kuliner Nusantara : Tahu Goreng Isi Ayam Mercon, Sensasi Pedas yang Menggoda Lidah

BACA JUGA:Ayam Goreng Pedas : Hidangan Favorit Nusantara Yang Menggoda Lidah

 

Menurut chef kuliner tradisional, Dedi Supriyadi, soto ayam adalah representasi sempurna dari keanekaragaman Indonesia.

“Dalam satu mangkuk soto, kita bisa merasakan perpaduan berbagai budaya, mulai dari Tionghoa, Jawa, hingga pengaruh Timur Tengah lewat rempah-rempahnya. Tidak banyak makanan yang punya sejarah dan sekompleks ini,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: