Soto Ayam, Semangkuk Hangat Tradisi yang Tak Lekang oleh Zaman

Semangkuk soto ayam bukan sekadar makanan ia adalah cerita tentang rumah, tradisi, dan kehangatan yang tak lekang oleh zaman.-Fhoto: Istimewa-
Di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, sebuah warung soto ayam sederhana bernama "Soto Ayam Pak Gino" sudah beroperasi sejak 1982.
Setiap harinya, warung ini bisa menjual lebih dari 300 porsi soto. "Kuncinya di kuah dan ayamnya.
Kami masih pakai ayam kampung dan masak kuahnya pakai bara arang," ujar Arif, generasi kedua pemilik warung.
Meski tampak sederhana, soto ayam juga sudah menembus panggung internasional.
Di Belanda, Australia, bahkan Jepang, restoran Indonesia kerap memasukkan soto ayam dalam menu utama mereka.
Rasanya yang unik namun mudah diterima oleh lidah mancanegara membuat soto ayam digemari bahkan oleh mereka yang baru pertama kali mencoba masakan Indonesia.
KBRI Tokyo bahkan pernah mengadakan “Soto Day” pada 2023 untuk mempromosikan makanan ini ke publik Jepang.
“Soto ayam menjadi jembatan budaya yang efektif. Orang Jepang suka karena rasanya ringan tapi penuh aroma rempah,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Jepang saat itu.
Lebih dari sekadar makanan, soto ayam memiliki nilai sosial dan budaya yang dalam.
Di banyak keluarga Indonesia, soto ayam menjadi hidangan favorit saat berkumpul. Tak jarang, hidangan ini disajikan saat acara keluarga, lebaran, bahkan syukuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: