Korban Oknum Guru BK di Lubuklinggau Mendadak Berubah Pendiam, Ibu Ungkap Perubahan Drastis Sang Anak

Walikota ditengah-tengah orang tua korban dan guru SMP Negeri 1 Lubuklinggau saat menggali informasi dari pihak guru dan orang tua korban. -Foto: Maryati-
PALPOS.ID – Seorang siswi berprestasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kota Lubuklinggau mendadak berubah drastis setelah diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum guru bimbingan konseling (BK).
Sang ibu berinisial Er menceritakan, perubahan anaknya terlihat jelas sejak kejadian itu mencuat.
“Di rumah itu dia masuk kamar, gak mau makan, gak mau mandi, seperti ketakutan. Jadi stres dia,” ungkap ibu korban dengan sedih.
Menurutnya, perubahan sikap tersebut sempat membuat keluarga kebingungan.
BACA JUGA:Polisi Periksa 3 Saksi Dalam Kasus Oknum Guru Diduga Pedofilia
BACA JUGA:Tersandung Kasus Asusila, Begini Nasib Oknum Guru BK di Lubuklinggau
Awalnya mereka menduga sang anak sakit atau mungkin menjadi korban perundungan di sekolah.
Namun, setiap kali ditanya, sang anak hanya terdiam.
Kecurigaan semakin kuat ketika sang ibu melihat sebuah unggahan di media sosial yang menampilkan foto anaknya.
Ia kemudian berusaha kembali bertanya, namun jawaban tak kunjung keluar hingga akhirnya sang ibu meminta bantuan adiknya untuk berbicara dengan korban.
BACA JUGA:Heboh, Oknum Guru BK SMP diduga Pedofilia
BACA JUGA:Pencairan TPG Tak Ada Kejelasan, Ratusan Guru Agama di Kota Lubuklinggau Resah
“Baru ke adiknya dia berani cerita kalau memang benar ada kejadian itu. Kami kaget sekali, apalagi dia sebelumnya anak yang ceria, suka ngobrol, dan sering main dengan adiknya.
Tapi sejak kejadian, dia berubah total, lebih banyak mengurung diri,” jelas sang ibu.
Perubahan itu juga berdampak pada aktivitas belajar.
Korban yang dikenal pintar dan berprestasi kini tidak mau masuk sekolah karena takut.
BACA JUGA:Resedivis Narkotika Kembali Diringkus dengan Barang Bukti 19 Butir Ekstasi
BACA JUGA:Yoppy Ajak Jamaah Tidak Usir Anak-Anak yang Bermain di Masjid
“Hari ini dia gak sekolah karena trauma. Kami berharap kasus ini ditindaklanjuti seadil-adilnya dan jangan sampai ada korban lagi,” tegas ibunya.
Keluarga sangat menyesalkan kejadian ini, terlebih karena oknum pelaku merupakan guru BK yang seharusnya menjadi tempat siswa mencari solusi dan perlindungan.
“Anak kami ini berprestasi, sering cerita cara biar bisa dapat peringkat satu.
Tapi sekarang dia malah terpuruk karena perbuatan orang yang seharusnya membimbing,” sesal ibu korban.
Atas kejadian ini, ibu korban berharap aparat penegak hukum melakukan tindakan tegas dan memberikan hukumnya seberat-beratnya kepada oknum guru itu.
Harapan itu menurut ibu korban bukan sebatas memberi keadilan untuk korban, namun juga sebagai efek jerah bagi oknum tersebut dan kedepan tidak ada lagi korban-korban lainnya dari predator anak seperti Alam.
"Kami minta agar dia dihukum berat agar tidak ada korban- korban lain lagi," pungkasnya. (yat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: