IFG Dorong Literasi dan Inklusi Asuransi Lewat Edukasi, Inovasi, dan Kolaborasi

IFG Dorong Literasi dan Inklusi Asuransi Lewat Edukasi, Inovasi, dan Kolaborasi-Foto:dokumen palpos-
Pilar pertama strategi IFG adalah edukasi yang memberdayakan. Selama ini, rendahnya pemahaman masyarakat tentang manfaat asuransi menjadi salah satu faktor utama lemahnya penetrasi.
IFG turun langsung ke masyarakat dengan program literasi yang menyasar keluarga muda, UMKM, sektor strategis pemerintah, generasi muda, serta segmen syariah. Edukasi dilakukan tidak hanya dalam bentuk teori, tetapi juga simulasi praktis.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan 5 Provinsi Baru Dengan Tantangan Pembangunan
Contohnya, IFG memperlihatkan bagaimana asuransi bisa melindungi warung milik UMKM yang terkena musibah, atau bagaimana asuransi jiwa dapat memberikan santunan untuk menjaga masa depan keluarga ketika pencari nafkah meninggal dunia.
Dengan pendekatan praktis ini, masyarakat diharapkan lebih mudah memahami fungsi nyata dari perlindungan asuransi.
Inovasi Produk "Sachet"
Pilar kedua adalah inovasi produk. IFG sadar bahwa kendala utama masyarakat dalam membeli asuransi adalah biaya premi.
Oleh karena itu, sejumlah anggota holding menghadirkan produk-produk dengan premi sangat terjangkau.
Salah satunya adalah LifeSAVER dari IFG Life. Dengan premi mulai Rp 25.000 per bulan, produk ini memberikan perlindungan terhadap cedera akibat kecelakaan, baik ringan maupun berat, dengan akses ke rumah sakit, klinik, hingga apotek.
Produk semacam ini menjawab kebutuhan proteksi masyarakat dengan daya beli terbatas.
Ada pula produk Third Party Liability (TPL) dari Jasa Raharja Putera yang melindungi pengemudi atau pemilik kendaraan dari tuntutan pihak ketiga akibat kecelakaan.
Produk ini memberikan kepastian finansial sekaligus kemudahan dalam klaim.
Selain itu, Askrindo dan Jamkrindo juga menyediakan asuransi mikro untuk UMKM.
Premi yang rendah namun manfaat yang jelas membuat produk ini lebih mudah diterima oleh pedagang kecil dan pekerja sektor informal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: