TP PKK dan DP2KBP3A Prabumulih Perkuat Sinergi Cegah Kekerasan terhadap Perempuan

Ketua TP PKK Kota Prabumulih, Hj Linda Apriana Arlan memberikan arahan kepada peserta kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pencegahan kekerasan terhadap perempuan.-Foto:dokumen palpos-
PKK memiliki peran strategis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar semakin peka terhadap tanda-tanda kekerasan dan berani melapor jika mengetahui adanya kekerasan di sekitar kita,” tambahnya.
Linda Apriana Arlan mengajak seluruh kader PKK untuk aktif memberikan edukasi, membuka ruang diskusi di kelompok dasawisma, dan menginisiasi kegiatan sosial yang mendorong terciptanya lingkungan rumah tangga yang harmonis dan bebas kekerasan.
BACA JUGA:Kejari Prabumulih Geledah Kantor KPU, Sita Laptop dan Dokumen Terkait Dana Hibah Pilkada 2024
“Kita mulai dari hal kecil. Dari rumah sendiri, kita tanamkan nilai kasih sayang, penghormatan terhadap perempuan, serta pentingnya komunikasi sehat dalam keluarga.
Dengan begitu, kita berkontribusi besar dalam membangun kota yang ramah perempuan,” ujar Linda.
Selain itu, PKK diharapkan bisa menjadi corong informasi bagi masyarakat terkait layanan pengaduan kekerasan, seperti Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) yang berada di bawah DP2KBP3A.Melalui kanal ini, korban kekerasan bisa mendapatkan pendampingan hukum, psikologis, dan sosial secara gratis.
Sementara itu, Kepala Dinas DP2KBP3A Kota Prabumulih, Eti Agustina SKM MM, menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga masyarakat, dan komunitas lokal merupakan kunci penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan.
Menurutnya, koordinasi lintas sektor sangat diperlukan agar program perlindungan perempuan bisa berjalan efektif dan menyentuh langsung masyarakat di tingkat paling bawah.
“Melalui kegiatan koordinasi dan sinkronisasi ini, kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan dan program pemerintah terkait perlindungan perempuan dapat dijalankan secara terpadu antara pemerintah kota, kecamatan, dan kelurahan,” jelas Eti Agustina.
Eti Agustina menambahkan, DP2KBP3A Kota Prabumulih saat ini terus memperkuat jejaring perlindungan perempuan dan anak (PPA) melalui peningkatan kapasitas kader dan relawan di tingkat kelurahan.
Para kader ini nantinya diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dini potensi kekerasan, melakukan pendampingan korban, serta memberikan rujukan yang tepat kepada lembaga layanan terkait.
“Kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah strategis untuk membangun sistem perlindungan yang lebih kuat, responsif, dan berkeadilan bagi seluruh perempuan di Prabumulih,” tegas Eti.
Camat Prabumulih Utara, Jerry Saputra SH MSi, dalam sambutannya juga menegaskan komitmen pemerintah kecamatan dalam mendukung setiap program pemerintah kota, terutama yang berkaitan dengan isu perempuan dan anak.
“Kami siap menjadi bagian dari solusi. Kecamatan adalah garda depan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga kami berkomitmen membantu menyebarkan informasi, mendorong pelaporan, dan memastikan layanan perlindungan sampai ke masyarakat bawah,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: