Pertamina EP Prabumulih Field Dorong Pertanian Terpadu dan Daur Ulang Sampah di Desa Pangkalan Babat

Serah terima bantuan bibit sayur kepada peserta Pertanian Terpadu dan Pengolahan Sampah di Desa Pangkalan Babat.-Foto:dokumen palpos-
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari penuh ini diikuti oleh kelompok tani, kelompok wanita tani (KWT), serta masyarakat sekitar yang memiliki minat pada bidang pertanian dan pengelolaan lingkungan.
Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapatkan berbagai materi penting, mulai dari pengolahan sampah organik dan plastik, pertanian organik berkelanjutan, penguatan kelembagaan kelompok tani, hingga manajemen keuangan dan strategi pemasaran hasil pertanian.
BACA JUGA:Belum Ada Izin, Warga Minta Operasional PT RMK Ditutup Ancam Aksi Demo Besar-besaran
BACA JUGA:Buka Pelatihan Tenaga SPPG, Edison Harapkan Nihil Kasus Keracunan MBG
Pada hari terakhir pelatihan, peserta diajak untuk melakukan praktik langsung pembuatan pupuk cair Mikro Organisme Lokal (MOL) menggunakan bahan-bahan limbah rumah tangga.
Kegiatan praktik ini dipandu langsung oleh Ibu Tri Ningsih, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, yang juga merupakan mitra binaan Pertamina EP Prabumulih Field serta dikenal sebagai Local Hero dalam program unggulan CID.
“Kami ingin peserta mampu melihat potensi yang ada di sekitar mereka. Sampah bukan hanya masalah, tapi bisa menjadi peluang ekonomi dan sumber pupuk alami bagi pertanian,” tutur Ricko saat menjelaskan pentingnya pelatihan tersebut.
Tidak hanya memberikan pelatihan, Pertamina EP Prabumulih Field juga menyalurkan berbagai bantuan sarana dan prasarana pendukung agar hasil pelatihan dapat langsung diterapkan oleh masyarakat.
Bantuan tersebut meliputi 200 kilogram polybag pertanian, 5 unit lampu jalan tenaga surya, 200 bibit sayuran produktif, 33 botol E4 (enzim pengurai organik), 4 unit mesin pencacah limbah organik dan plastic, dan 100 karung kompos siap pakai.
Ricko Andito menjelaskan bahwa bantuan ini diberikan dengan tujuan mendukung produktivitas pertanian lokal sekaligus membantu masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
“Kami berharap Desa Pangkalan Babat bisa menjadi contoh nyata desa yang mengintegrasikan konsep pertanian terpadu dengan pengelolaan lingkungan.
Jika ini berhasil, akan tumbuh gerakan kolektif masyarakat yang memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pertamina EP Prabumulih Field tersebut mendapatkan sambutan positif dari pemerintah desa dan warga.
Kepala Desa Pangkalan Babat, Yudi Susanto, mengapresiasi dukungan yang telah diberikan Pertamina EP dalam memperkuat kapasitas masyarakat, khususnya di bidang pertanian organik dan pengolahan limbah rumah tangga.
“Kami berterima kasih kepada Pertamina EP Prabumulih yang telah memberikan perhatian besar bagi masyarakat kami. Melalui program ini, warga tidak hanya mendapat ilmu baru, tapi juga sarana dan motivasi untuk terus berkembang,” ucap Yudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: