Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Siasia Agar Responsif Terhadap Warga

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Siasia Agar Responsif Terhadap Warga

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Siasia Agar Responsif Terhadap Warga.--Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Kota Salatiga Menarik Sejumlah Kecamatan dan Desa

Salah satu rencana besar yang digagas adalah membangun Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di kawasan strategis.

Fasilitas ini akan dilengkapi dengan pelabuhan perikanan, tempat pelelangan ikan modern, instalasi cold storage, hingga pusat pelatihan bagi nelayan dan pembudidaya laut. 

SKPT diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi biru yang berkelanjutan di kawasan Siasia.

Calon Kabupaten Siasia tidak hanya dibayangkan sebagai pusat ekonomi maritim, tetapi juga sebagai kawasan konservasi laut kelas dunia. 

Dengan garis pantai yang panjang dan zona terumbu karang yang luas, wilayah ini menjadi rumah bagi ekosistem laut tropis yang sangat rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia.

Konservasi Ekosistem Laut

Rencana pembangunan Siasia meletakkan konservasi ekosistem laut sebagai pilar utama pembangunan daerah. 

Pemerintah dan masyarakat adat diharapkan bekerjasama dalam menjaga kelestarian laut melalui program-program seperti kawasan konservasi perairan, rehabilitasi terumbu karang, larangan penangkapan ikan dengan alat destruktif, serta pelibatan masyarakat lokal dalam pengawasan laut berbasis komunitas.

Selain itu, inisiasi pembentukan Taman Nasional Laut Siasia menjadi salah satu strategi unggulan dalam skenario konservasi. 

Taman nasional ini akan melindungi area perairan penting yang menjadi jalur migrasi biota laut dan tempat pemijahan ikan bernilai ekonomi tinggi. 

Konservasi juga akan dibarengi dengan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, seperti diving, snorkeling, dan wisata budaya pesisir.

Dengan jumlah penduduk sekitar 48.000 jiwa yang tersebar di pulau-pulau kecil, Kabupaten Siasia menghadapi tantangan besar dalam penataan wilayah dan penyediaan layanan publik. 

Pemerintah daerah yang baru nantinya harus mengembangkan sistem pemerintahan yang fleksibel dan inovatif, termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk menyelenggarakan pelayanan jarak jauh atau e-governance.

Pola penyebaran penduduk yang tidak merata juga membutuhkan strategi khusus dalam perencanaan tata ruang. 

Fokus akan diarahkan pada pembangunan pusat-pusat pertumbuhan berbasis pulau, pengembangan pelabuhan pengumpul antar pulau, dan peningkatan konektivitas digital untuk mendukung pendidikan dan layanan kesehatan jarak jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos.disway.id