Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Manggarai Utara Terus Mendapat Dukungan

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Manggarai Utara Terus Mendapat Dukungan

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Manggarai Utara Terus Mendapat Dukungan.--Dokumen Palpos.id

Sayangnya, keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas membuat wilayah ini seperti tertinggal dari denyut pembangunan pesat yang terjadi di bagian selatan dan pusat Manggarai.

Ikon Perjuangan Pemekaran

Salah satu wilayah yang menjadi ikon dari perjuangan pemekaran ini adalah Pota, kota kecil yang berkembang menjadi simpul ekonomi dan sosial masyarakat di pesisir utara.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan 14 Kabupaten dan Kota Baru Dianggap Sebagai Solusi

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Provinsi Kepulauan Flores Ikon Pariwisata Baru 

Masyarakat di Pota dan sekitarnya selama ini harus menempuh perjalanan jauh ke pusat pemerintahan di Ruteng (Manggarai) atau Borong (Manggarai Timur) untuk mendapatkan pelayanan publik. 

Ketimpangan ini menjadi alasan utama lahirnya aspirasi untuk membentuk kabupaten sendiri.

Menurut tokoh masyarakat setempat, Fransiskus Ndoen, sudah sejak lama wilayah utara Manggarai merasa terpinggirkan dalam distribusi pembangunan. 

"Kami bukan ingin memisahkan diri karena benci, tapi karena ingin mandiri. Kami ingin mempercepat pembangunan di kampung sendiri, kami ingin pelayanan publik hadir lebih dekat," ujarnya.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Provinsi Timor Barat Jadi Pusat Perdagangan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Provinsi Sumba Sabu Raijua Sebagai Surga Budaya

Uniknya, aspirasi ini tak hanya datang dari para elit politik lokal, tapi juga dari tokoh adat dan tokoh agama, terutama dari kalangan Gereja Katolik yang sangat berpengaruh di wilayah NTT. 

Dukungan moral dari tokoh-tokoh ini menjadi kekuatan besar yang mendorong legitimasi perjuangan.

Uskup Ruteng dalam beberapa kesempatan bahkan menyampaikan dukungan prinsip terhadap segala bentuk aspirasi pemekaran yang bertujuan meningkatkan pelayanan sosial dan kesejahteraan umat. 

Pernyataan ini tentu menjadi penguatan moral yang tak bisa dianggap enteng.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan 4 Provinsi Baru Solusi Tantangan Pembangunan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos.disway.id