Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kota Maumere Memenuhi Kriteria Administratif

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kota Maumere Memenuhi Kriteria Administratif.--Dokumen Palpos.id
Sebagai ibukota Kabupaten Sikka, Maumere memiliki peran vital dalam perkembangan wilayah Flores bagian timur.
Dikenal sebagai kota pelabuhan dan pusat aktivitas perdagangan sejak zaman kolonial, Maumere telah menjelma menjadi jantung ekonomi dan pendidikan di kawasan tersebut.
Namun, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kompleksitas kebutuhan pelayanan publik, muncul tuntutan untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang lebih fokus dan terdesentralisasi.
Pemekaran menjadi kota otonom dinilai sebagai solusi strategis.
Tokoh masyarakat, akademisi, serta pemuda daerah telah mengangkat isu ini melalui berbagai forum diskusi, seminar, dan proposal resmi kepada pemerintah pusat.
Mereka menilai bahwa Maumere sudah saatnya mendapatkan perhatian khusus dalam bentuk status pemerintahan tersendiri agar pembangunan lebih merata dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Indikator Kesiapan Calon Kota Maumere
Kesiapan Calon Kota Maumere dilihat dari beberapa indikator utama:
Populasi dan Kepadatan Penduduk
Dengan jumlah penduduk sekitar 117.000 jiwa, Maumere telah melampaui batas minimal populasi untuk menjadi sebuah kota, sesuai amanat undang-undang pemekaran wilayah.
Pusat Kegiatan Ekonomi
Maumere menjadi pusat perdagangan, jasa, dan pariwisata di Flores Timur.
Kehadiran pelabuhan laut, pasar sentral, dan kawasan bisnis seperti Jalan Eltari dan Jalan Ahmad Yani memperkuat argumentasi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpos.disway.id