Pemprov Sumsel Terapkan Mulok Kemandirian Pangan di 997 SMA/SMK untuk Cetak Generasi Mandiri

Pemprov Sumsel Terapkan Mulok Kemandirian Pangan di 997 SMA/SMK untuk Cetak Generasi Mandiri

Pemprov Sumsel Terapkan Mulok Kemandirian Pangan di 997 SMA/SMK untuk Cetak Generasi Mandiri-Foto:dokumen palpos-

PALPOS.ID – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan resmi menerapkan mata pelajaran muatan lokal (mulok) Kemandirian Pangan pada kurikulum sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Kebijakan ini menjadi terobosan untuk memperkuat visi Sumsel Mandiri Pangan melalui penguatan sektor pendidikan.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan mulok tersebut dirancang untuk menumbuhkan pola pikir produktif pada generasi muda agar tidak hanya menjadi konsumen tetapi mampu menjadi produsen pangan lokal yang mandiri.

“Kita mendidik generasi muda ini untuk menjadi generasi yang tidak hanya tahunya membeli saja pangan itu, tapi bagaimana menjadi produsen.

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Resmikan Groundbreaking Pembangunan Jembatan Tanah Kering Baru yang Viral di Pulau Rimau

BACA JUGA:Sumsel Dorong Kolaborasi Nasional, Sekda Edward Candra Hadiri Munas VII APPSI di Jakarta

Cita-cita besar negara ini untuk tidak mengimpor juga harus dibarengi dengan kekuatan generasi penerusnya,” ujar Herman Deru di Palembang, Kamis.

Kolaborasi dengan ICRAF Indonesia dan Program RISE Aksi Land4Lives

Pengembangan mulok Kemandirian Pangan dilakukan melalui kerja sama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Indonesia dalam program RISE Aksi Land4Lives.

Program ini memberikan ruang pembelajaran langsung yang berbasis praktik pertanian, pengolahan makanan, hingga pemasaran produk pangan lokal.

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Luncurkan Mulok Kemandirian Pangan, Sumsel Jadi Pelopor Nasional Ketahanan Pangan

BACA JUGA:Kemenkum Sumbar Studi Tiru ke Sumatera Selatan, Bahas Percepatan Pembentukan Posbankum Desa/Kelurahan

Koordinator Pengembangan Pangan Lokal ICRAF Indonesia, Arizka Mufida menyampaikan bahwa kurikulum ini memuat lima elemen utama pembelajaran, yaitu:

Eksplorasi jenis pangan lokal di Sumsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: