Strategi Jitu FPTI: Turunkan Atlet Junior, Indonesia Dominasi Panjat Tebing SEA Games.

Situasi tersebut membuat Indonesia memilih pendekatan yang lebih bijak. FPTI memutuskan menurunkan skuad muda dan atlet junior, demi menjaga keberlangsungan cabang olahraga panjat tebing di SEA Games, sekaligus menghindari polemik antarnegera peserta.

Keputusan itu terbukti tepat. Meski berstatus junior dan minim pengalaman di ajang multievent, para atlet muda Indonesia tampil percaya diri dan konsisten.

BACA JUGA:Atlet Menembak Muba Raih 3 Medali Emas di Hari Pertama Porprov 2025, Awali Kompetisi dengan Gemilang

BACA JUGA:KONI OKI Melaju, Cabor IODI OKI Rebut Empat Medali di Hari Pertama Porprov Sumsel 2025

Mereka mampu bersaing bahkan mengungguli atlet-atlet senior dari negara lain di Asia Tenggara.

Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa program pembinaan jangka panjang yang diterapkan FPTI berjalan efektif.

Indonesia tidak hanya mengejar prestasi instan, tetapi juga menyiapkan fondasi kuat untuk masa depan panjat tebing nasional.

“Regenerasi menjadi fokus utama kami. SEA Games bukan hanya soal medali hari ini, tetapi tentang memastikan panjat tebing Indonesia terus berkembang dan berprestasi di masa depan,” tegas Yenny.

Dengan hasil tersebut, Indonesia kembali menegaskan statusnya sebagai kekuatan utama panjat tebing Asia Tenggara, bahkan dunia.

Absennya atlet elite justru membuka panggung bagi generasi baru untuk membuktikan kapasitas mereka.

Ke depan, Indonesia memiliki modal besar untuk menjaga dominasi, baik di level regional, Asia, hingga Olimpiade.

SEA Games 2025 menjadi bukti bahwa panjat tebing Indonesia tidak hanya kuat di puncak, tetapi juga kokoh di lapisan regenerasi. Prestasi, strategi, dan keberlanjutan kini berjalan seiring.

Sumber: