MUARA ENIM,PALPOS.ID - Sedikitnya 29 ekor sapi di wilayah Kabupaten Muara Enim terdeteksi Terinveksi Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit cacar.
Meski terinfeksi namun tidak berbahaya dan menular ke manusia.
"LSD ini tidak separah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kalau LSD tidak sampai membuat Sapi mati, lain halnya PMK bisa membuat Sapi mati," kata Kepala Perternakan Ir Ulil Amri, Senin 6 Februari 2023.
Menurut Ulil, dari pendataan sementara di lapangan ada sebanyak 29 ekor Sapi yang terinveksi LSD.
BACA JUGA:Hanyut 11 Hari, Ditemukan Sudah Jadi Mayat
Adapun 29 ekor Sapi itu tersebar di empat kecamatan yakni Rambang Niru 4 ekor, Empat Petulai Dangku 6 ekor, Muara Enim 10 ekor dan Gelumbang 9 ekor.
Saat ini, kata dia, petugasnya sudah turun ke lapangan melakukan penyuntikan pemberian antibiotik dan vitamin.
"Baru sekitar dua minggu penularannya yang diperkirakan dari aktivitas jual beli. Pertama keli ditemukan di kecamatan Empat Petulai Dangku, Rambang Dangku, Muara Enim dan terakhir di Gelumbang," ujarnya.
Dikatakan Ulil, Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh capripox virus yang termasuk family poxviridae yang juga dikenal dengan nama Neethling Virus.
BACA JUGA:Pasang Tiang Optik, Pekerja Tewas Tersengat Listrik, Begini Kronologisnya..
Sampai saat ini penyakit LSD ini hanya menyerang ternak sapi dan kerbau yang sering dihubungkan dengan wabah penyakit cacar pada ternak domba (Sheep pox).
Seperti PMK, penyakit LSD ini tidak menular dan dapat disembuhkan.
Untuk gejala klinis utama yang ditimbulkan adalah adanya nodul / benjolan pada kulit yang kerap ditemukan didaerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing.
Bahkan pada kasus berat lesi ini dapat ditemukan di seluruh tubuh hewan sehingga hewan mengalami demam.
BACA JUGA:Kedapatan Bakar Lahan, Warga Cek Dam Ditetapkan Tersangka