Dalam satu keluarga, anak-anak dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok adalah anak yang diizinkan sekolah dan satu kelompok adalah anak yang tidak diizinkan menempuh pendidikan formal.
Aturan pendidikan bagi anak-anak Boti ini bertujuan agar tercipta keseimbangan antara kehidupan masa sekarang dengan kehidupan berdasarkan adat dan tradisi yang sudah diwariskan oleh leluhur mereka.
Oleh karena itu, sebagian masyarakat Suku Boti juga tidak mengerti Bahasa Indonesia.
Sehari-harinya, mereka menggunakan bahasa daerah Dawan untuk berkomunikasi.
6. Etos Kerja Tinggi
Suku Boti dikenal memiliki etos kerja yang tinggi.
Semangat kerja keras tersebut telah diwariskan secara turun temurun pada masyarakat Suku Boti.
Suku Boti bahkan tidak menerima bantuan dari pemerintah.
Raja Suku Boti menyatakan bahwa pemberian bantuan justru akan melemahkan semangat kerja dari warganya.
7.Tradisi Menenun Turun Temurun
Seperti mayoritas penduduk NTT lainnya, suku ini juga mewariskan tradisi menenun secara turun temurun.
Setiap pagi bisa disaksikan kegiatan ibu-ibu dan remaja putri Suku Boti yang menenun.
Seluruh bahan baku seperti kapas dan pewarna yang digunakan untuk membuat kain tenun ini pun berasal dari bahan alami yang mereka kumpulkan dari ladang.
Tenun ikat yang mereka hasilkan menjadi salah satu kerajinan Suku Boti yang begitu tersohor karena warna dan motifnya yang cantik.
Selain kain tenun, Suku Boti juga dikenal dengan seni pahat, perhiasan, dan alat musiknya.
Itulah fakta unik dari Suku Boti di pedalaman NTT. Semoga menambah wawasan kita. ***