KALIMANTAN UTARA, PALPOS.ID - Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara: Jejak Keanekaragaman Budaya dan Potensi Pembangunan.
Tanjung Selor sebagai ibu kota Kabupaten Bulungan dan pusat pemerintahan provinsi Kalimantan Utara, menjadi kawasan yang kaya akan keanekaragaman budaya dan sosial.
Dengan luas wilayah yang mencapai 677,77 km², kota ini tidak hanya mencerminkan kekayaan alam, tetapi juga keberagaman suku dan budaya yang membuatnya unik.
Dalam konten ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek Tanjung Selor, mulai dari keragaman suku, dinamika budaya, hingga potensi pembangunan di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara: Keberagaman dan Potensi Pembangunan
Keragaman Suku dan Budaya
Tanjung Selor adalah rumah bagi masyarakat yang terdiri dari berbagai suku, seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Bugis, Jawa, dan suku-suku pendatang lainnya.
Keragaman ini menciptakan lanskap budaya yang kaya dan unik. Meskipun masing-masing suku mempertahankan identitasnya sendiri, dinamika budaya di Tanjung Selor juga mencerminkan proses akulturasi dan saling menghormati antar budaya dan masyarakatnya.
Struktur Pemerintahan dan Wilayah Administratif
Wilayah administratif Kecamatan Tanjung Selor dibagi menjadi tiga kelurahan, yaitu Tanjung Selor Hulu, Tanjung Selor Hilir, dan Tanjung Selor Timur.
Selain itu, enam desa juga termasuk dalam pengelolaan kecamatan ini, antara lain Jelarai Selor, Gunung Seriang, Bumi Rahayu, Gunung Sari, Apung, dan Tengkapak.
Batas-batas wilayah kecamatan ini melibatkan Tanjung Palas Tengah di utara, Tanjung Palas Timur di timur dengan lokasi Bandar Udara Tanjung Harapan, Kabupaten Berau di selatan, dan Tanjung Palas di barat.