KAYUAGUNG,PALPOS.ID - Masyarakat Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI tidak membenarkan terlibat dalam dugaan OTD yang menembaki pekerja kebun PT SWA pada, Minggu, 26 Mei 2024 malam.
Dalam sebuah video berdurasi 2 menit 53 detik, terlihat masyarakat Desa Sungai Sodong sedang berkumpul di suatu area perkebunan sawit dan menyampaikan orasinya yang diwakilkan oleh dua orang laki-laki, Senin, 27 Mei 2024.
Lelaki yang menyampaikan orasi nomor dua mengatakan, menyangkut adanya peristiwa tembak-tembakan pada Minggu malam tersebut dan menyebut masyarakat yang melakukanya adalah hoax.
"Justru PT yang menembak. Jadi, kami sampaikan dan memohon kepada Pak Kapolres, Kapolda Sumsel dan Kapolri, bahwa semua yang dibilang perusahaan ialah hoax, justru sebaliknya," ucap pria itu.
BACA JUGA:Woow ! Diduga OTD Bersenjata Api Tembaki Pekerja Kebun di Sungai Sodong OKI
BACA JUGA:Lantik 981 Anggota PPS Pilkada 2024, Ketua KPU OKI Minta PPS Berkomunikasi Baik dengan KPPS
Sementara, pria yang lebih tua dalam orasinya, terlebih dahulu menyampaikan rasa hormat kepada Kapolres OKI dan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).
"Saya mewakili masyarakat Sungai Sodong untuk menyampaikan kata-kata baik atau tidaknya. Harapan masyarakat terhadap perusahaan, kalau sekali ini masyarakat tidak bertindak, namun jangan terulang lagi," ungkapnya.
Kemudian tambah dia, masyarakat sudah cukup kesabaran, karena mereka merasa tidak bersalah dan pribumi.
"Kami sudah berurusan berulang-ulang kali dan sudah menyampaikan kepada 2 orang presiden yakni mulai dari SBY dan Jokowi. Jadi kami masyarakat cukup menyadari, berfikir jangan terlalu ceroboh PT itu," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto melalui Kapolsek Mesuji, AKP Bambang Wiyono turut tidak membenarkan adanya penembakkan pekerja kebun PT SWA tersebut.
"Dari beberapa informasi yang saya dapatkan yakni dari masyarakat dan juga anggota yang terjun ke TKP duluan, penembakkan tersebut tidak ada," tuturnya, Senin, 27 Mei 2024 via seluler.
Masih kata AKP Bambang, pohon sawit yang dirobohkan adalah tanaman di lahan-lahan yang masih sengketa. Dimana masyarakat mengetahui perobohan itu sudah pukul 23.00 WIB.