Para tokoh masyarakat Kerinci Hilir sangat mendukung pembentukan kabupaten baru ini.
Menurut mereka, jarak yang jauh ke ibu kota Kabupaten Kerinci di Bukit Tengah menjadi salah satu alasan utama.
Candra Purnama, salah satu tokoh masyarakat, mengungkapkan bahwa masyarakat harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk urusan administrasi, terutama bagi mereka yang berada di Kecamatan Gunung Raya dan Kecamatan Batang Merangin.
Asisten I Pemkab Kerinci, Afrizal, juga sangat mendukung pembentukan Kabupaten Kerinci Hilir.
BACA JUGA:Pemekaran Kabupaten Kerinci Hilir di Provinsi Jambi: Tantangan dan Harapan Masyarakat
BACA JUGA:Rencana Pemekaran Wilayah di Provinsi Jambi: Menjelajahi Potensi dan Tantangan Pembangunan Baru
Menurutnya, pemekaran ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Setelah memisahkan diri, Kabupaten Kerinci Hilir akan memiliki luas wilayah sekitar 1.686 kilometer persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 105 ribu jiwa.
“Masyarakat mau berurusan surat menyurat memerlukan jarak jauh menuju perkantoran Kabupaten Kerinci di Bukit Tengah. Apalagi bagi masyarakat dari ujung kabupaten, yakni Kecamatan Gunung Raya dan Kecamatan Batang Merangin,” tegas Candra Purnama.
Afrizal menambahkan, “Setelah memisahkan diri, Kabupaten Kerinci Hilir akan memiliki luas wilayah 1.686 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 105 ribu jiwa lebih”.
BACA JUGA:Kabupaten Kerinci: Surga Tersembunyi di Ujung Barat Provinsi Jambi
BACA JUGA:Kabupaten Kerinci: Pesona Alam dan Kekayaan Budaya di Ujung Barat Provinsi Jambi
Potensi dan Tantangan
Pembentukan Kabupaten Kerinci Hilir bukan tanpa tantangan. Selain kendala moratorium DOB, proses administrasi dan penyiapan infrastruktur menjadi pekerjaan rumah yang besar.
Namun, potensi yang dimiliki wilayah ini cukup besar, terutama dalam sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Potensi wisata di Kerinci Hilir, seperti Danau Kerinci dan beberapa objek wisata alam lainnya, bisa menjadi daya tarik tersendiri yang mampu meningkatkan perekonomian daerah.