Selain itu, Cirebon Timur juga memiliki potensi untuk menjadi pusat industri kecil dan menengah, terutama di bidang kerajinan tangan dan pengolahan makanan.
Sebagai contoh, Kecamatan Lemahabang dan Lemahwungkuk di Kota Cirebon yang juga dikenal sebagai sentra pengrajin batik.
Tantangan Pemekaran Kabupaten Cirebon Timur
Meski pemekaran ini didukung oleh banyak pihak, prosesnya tidaklah mudah dan terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi.
Salah satu tantangan terbesar adalah moratorium atau penundaan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) yang saat ini masih diberlakukan oleh pemerintah pusat.
Moratorium ini dikeluarkan sebagai upaya untuk memastikan bahwa setiap daerah otonomi baru yang dibentuk benar-benar siap dari segi administratif, finansial, serta memiliki potensi yang memadai untuk mandiri.
Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi adalah penyelesaian batas wilayah.
Menentukan batas wilayah yang jelas antara kabupaten induk (Kabupaten Cirebon) dengan kabupaten baru (Kabupaten Cirebon Timur) seringkali menjadi sumber konflik, terutama terkait penguasaan aset dan sumber daya alam.
Provinsi Cirebon: Wacana Pemekaran yang Lebih Besar
Selain wacana pemekaran Kabupaten Cirebon, terdapat pula pembahasan yang lebih luas mengenai pembentukan Provinsi Cirebon.
Ide ini sudah lama menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Cirebon dan wilayah sekitarnya, seperti Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Jika rencana ini terwujud, ada 5 kabupaten/kota yang diprediksi akan bergabung membentuk Provinsi Cirebon, yakni:
Kota Cirebon
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan