Namun, di sisi lain, pembentukan provinsi baru juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih terfokus di wilayah yang dipecah.
BACA JUGA:Rekening PJU Lunas Tepat Waktu, PLN Berikan Penghargaan kepada Walikota Bengkulu
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Bengkulu: Empat Kabupaten Pilih Gabung Provinsi Daerah Otonomi Baru
Dengan adanya otonomi yang lebih besar, provinsi baru ini dapat menarik investasi langsung dan mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah yang selama ini dianggap tertinggal.
c. Perubahan Politik dan Kekuatan Daerah
Secara politis, pembentukan Provinsi Palapa Selatan dapat menggeser peta kekuatan politik di Bengkulu.
Wilayah yang diusulkan bergabung memiliki peran penting dalam pemilihan kepala daerah dan legislator di tingkat provinsi.
Pemekaran ini mungkin mengubah komposisi kekuatan politik, terutama di tingkat legislatif, yang selama ini berfokus pada aliansi antar kabupaten di Bengkulu.
Selain itu, pembentukan Provinsi Palapa Selatan juga bisa menginspirasi daerah lain untuk mengajukan usulan serupa.
Misalnya, di Bengkulu sendiri, terdapat wacana pembentukan Provinsi Puncak Andalas, yang melibatkan gabungan tiga provinsi, yakni Bengkulu, Sumatera Barat, dan Jambi.
Jika Provinsi Palapa Selatan terbentuk, bukan tidak mungkin akan muncul dorongan lebih kuat untuk mewujudkan Provinsi Puncak Andalas.
3. Kendala dalam Realisasi Pemekaran
Meskipun usulan pembentukan Provinsi Palapa Selatan telah mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, masih ada sejumlah kendala yang harus diatasi.
Kendala utama adalah moratorium yang diterapkan oleh pemerintah pusat terkait pembentukan DOB.
Moratorium ini diberlakukan sebagai upaya untuk menstabilkan pemerintahan daerah yang ada dan menghindari pemborosan anggaran.
Banyak pihak berpendapat bahwa moratorium ini masih relevan karena banyak DOB yang telah terbentuk sebelumnya masih mengalami kesulitan dalam hal anggaran dan kapasitas pemerintahan.