Di era modern, tumpeng juga hadir dalam format yang lebih praktis dan estetis.
BACA JUGA:Rempeyek, Camilan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi Kuliner
BACA JUGA:Keripik Kaca : Cemilan Hits yang Bikin Nagih, Tapi Perlu Diwaspadai
Banyak jasa katering dan UMKM kuliner yang menawarkan “tumpeng mini” dalam ukuran satu porsi, cocok untuk syukuran pribadi, ulang tahun anak, atau kegiatan kantor.
Rina Marlina, pemilik usaha katering “Dapur Rasa Nusantara” di Depok, mengungkapkan bahwa permintaan akan tumpeng meningkat, terutama saat hari-hari besar nasional dan akhir pekan.
"Dulu orang hanya pesan tumpeng untuk acara besar. Sekarang tumpeng mini jadi tren, terutama di kalangan milenial yang ingin tetap menjunjung budaya tapi dengan cara yang simpel dan Instagrammable," ujar Rina.
Tak hanya di Jawa, tumpeng kini telah menjadi bagian dari budaya kuliner nasional.
Di Bali, Sumatra, bahkan Kalimantan, tumpeng kerap disajikan dalam acara adat atau perayaan besar.
Pemerintah Indonesia bahkan pernah menjadikan tumpeng sebagai ikon pada Hari Kuliner Nasional untuk memperkuat identitas budaya bangsa.
Ahli antropologi budaya dari Universitas Indonesia, Dr. Andi Wibowo, menyatakan bahwa tumpeng adalah salah satu contoh bagaimana makanan bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.
"Tumpeng itu narasi visual. Dia bercerita tentang kosmologi Jawa, nilai gotong-royong, serta rasa syukur. Dalam setiap lapisannya, ada ajaran moral dan kebijaksanaan lokal yang diwariskan turun-temurun," ujar Dr. Andi.
Namun demikian, pelestarian budaya tumpeng juga menghadapi tantangan.
Generasi muda yang kian terbiasa dengan makanan cepat saji dan budaya instan perlu diberikan edukasi agar tak melupakan akar budayanya.
Beberapa sekolah dan komunitas pun mulai mengadakan lomba membuat tumpeng sebagai bagian dari program pelestarian budaya.
Salah satunya dilakukan oleh SMA Negeri 4 Yogyakarta yang rutin menggelar “Festival Tumpeng Pelajar” setiap Agustus.
Para siswa diajak untuk memahami makna filosofis dari setiap elemen tumpeng, sekaligus belajar menghias dan menyajikan secara estetik.