Setelah itu, sempol dikukus hingga matang sebelum digoreng dalam minyak panas setelah dicelupkan ke kocokan telur.
BACA JUGA:Mochi, Si Manis Kenyal yang Mendunia: Dari Tradisi Jepang ke Lidah Dunia
BACA JUGA:Susu Goreng : Inovasi Baru dalam Dunia Kuliner yang Menggugah Selera
Rasanya yang gurih dan teksturnya yang kenyal menjadi daya tarik utama sempol ayam.
“Saya suka karena sempol itu enak dimakan kapan saja, apalagi kalau pakai saus pedas atau sambal kacang,” kata Riko, mahasiswa Universitas Brawijaya yang kerap membeli sempol dari pedagang keliling.
Kini, varian sempol pun semakin banyak. Selain menggunakan daging ayam, ada juga sempol daging sapi, ikan, bahkan versi vegetarian menggunakan jamur atau tahu.
Beberapa inovasi juga menghadirkan sempol isi keju, cabai, hingga sosis.
Harga sempol ayam yang relatif terjangkau — berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per tusuk — membuatnya sangat diminati, terutama oleh pelajar.
Tak heran jika banyak pelaku usaha mikro memilih sempol ayam sebagai produk jualan mereka.
Selain bahan bakunya yang murah dan mudah didapat, proses pembuatannya pun sederhana. “Dalam sehari saya bisa membuat 500 tusuk sempol.
Biasanya habis dalam dua jam kalau cuaca cerah dan ramai pembeli,” ujar Suroso, pedagang sempol keliling yang biasa mangkal di depan sebuah sekolah dasar di Kota Batu.
Platform digital seperti Instagram, TikTok, hingga marketplace juga turut membantu pelaku UMKM dalam memasarkan sempol secara lebih luas.
Tak sedikit penjual yang sukses merambah pasar luar kota, bahkan luar pulau, berkat penjualan online dan jasa pengiriman makanan beku (frozen food).
Pakar kuliner dari Universitas Negeri Malang, Dr. Rini Astuti, menyatakan bahwa sempol ayam merupakan contoh sukses inovasi makanan lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Sempol adalah bukti bahwa makanan tradisional bisa bersaing dengan camilan modern, asalkan dikemas dengan baik dan menjaga kualitas rasa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah sebaiknya memberikan dukungan berupa pelatihan kewirausahaan, pengemasan produk, serta sertifikasi PIRT atau halal agar sempol ayam bisa berkembang sebagai industri rumahan yang berdaya saing nasional.