Volume ekspor yang direncanakan mencapai 2.000 ton per bulan atau sekitar 24.000 ton per tahun.
Lokasi pengiriman akan dimulai dari daerah yang paling dekat dengan Malaysia, yakni Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Kepedulian Sosial, KW HOT Prabumulih Distribusikan Puluhan Karung Beras kepada yang Membutuhkan
BACA JUGA:Lewat Program Bismillah, Bupati OKI Salurkan 1.129 Paket Beras ke Warga Kurang Mampu
“Kami berencana kirim dari yang terdekat (dengan Malaysia), dari Kalimantan Barat,” ungkap Menteri Amran.
Sementara itu, untuk waktu pelaksanaan ekspor perdana, Menteri Amran mengatakan bahwa hal tersebut akan ditentukan langsung oleh pelaku usaha yang terlibat dalam kerja sama perdagangan antarnegara tersebut.
Dukungan Presiden Prabowo Subianto dan Respons Malaysia
Sinyal positif untuk ekspor beras ini sudah diberikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan bahwa Presiden telah memberikan lampu hijau untuk ekspor komoditas strategis tersebut, menyusul komunikasi intensif dengan pihak Malaysia.
BACA JUGA:Bulog Serap 2.000 Ton Gabah Beras Petani di OKU Timur
BACA JUGA:Operasi Pasar Dimulai di Lubuklinggau, Beras Jadi Primadona Warga
“Komunikasi sudah dilakukan dengan pengusaha Malaysia. Mereka menyampaikan minat untuk mengimpor beras dari Indonesia sebesar 2.000 ton per bulan,” ujar Sudaryono.
Ia menambahkan, permintaan tersebut akan disesuaikan dengan kapasitas produksi dan stok beras nasional.
Saat ini, semua keputusan teknis tinggal menunggu langkah konkret dari pihak Malaysia, mengingat pemerintah Indonesia sudah menyatakan kesiapan.
Stok Aman: 4 Juta Ton Beras, Bukti Ketahanan Pangan Nasional
Data per Jumat, 30 Mei 2025 pukul 11.38 WIB, menunjukkan bahwa serapan beras oleh Bulog telah mencapai 2.407.863 ton, dengan total cadangan stok beras nasional mencapai 4.001.279 ton.