Kandungan seratnya pun tinggi, sehingga baik untuk pencernaan.
Di pasar tradisional, bunga pepaya biasanya dijual dalam ikatan kecil.
Sebelum diolah, bunga pepaya perlu direbus terlebih dahulu untuk mengurangi rasa pahitnya.
BACA JUGA:Tumis Nangka Muda Pedas, Sajian Tradisional yang Kembali Naik Daun di Tengah Tren Kuliner Pedas
BACA JUGA:Tumis Tauge Tahu Telur : Menu Sederhana yang Menyehatkan dan Menggugah Selera
Ada pula yang merebusnya dengan daun jambu biji atau asam jawa untuk menambah cita rasa dan mengurangi getah.
Dalam praktiknya, bunga pepaya kemudian ditumis bersama bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, daun salam, dan terasi.
Di beberapa daerah, masyarakat menambahkan ikan cakalang suwir, ikan asin, atau teri untuk memperkaya rasa gurih.
Komposisi ini menciptakan keseimbangan antara pahit, pedas, dan gurih yang khas dan menggugah selera.
Mengangkat Citra Makanan Pahit
Bagi sebagian orang, rasa pahit sering dihindari dalam makanan.
Namun, dalam dunia kuliner tradisional, rasa pahit justru memiliki filosofi tersendiri.
“Pahit itu menyehatkan, dan mengajarkan kita tentang keteguhan hati,” kata Yohana Wenas, seorang ibu rumah tangga asal Tomohon yang sudah puluhan tahun mengolah bunga pepaya untuk keluarganya.