Tumis Bunga Pepaya : Cita Rasa Tradisional yang Menyehatkan dan Kaya Makna Budaya

Sabtu 26-07-2025,11:09 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

 

Yohana menambahkan bahwa tumis bunga pepaya juga menjadi sajian wajib dalam acara keluarga atau syukuran kampung.

“Biasanya kami sajikan bersama nasi panas, sambal dabu-dabu, dan ikan bakar. Lengkap dan nikmat,” ujarnya sambil tersenyum.

 

Kini, restoran-restoran modern pun mulai mengangkat kembali hidangan ini dalam daftar menunya.

Di Manado dan sekitarnya, tumis bunga pepaya sudah menjadi salah satu signature dish yang dicari oleh wisatawan.

Bahkan, beberapa chef ternama mencoba memadukan bunga pepaya dengan teknik memasak modern untuk menciptakan pengalaman kuliner yang baru namun tetap menghormati akar budaya.

 

Kuliner Ramah Lingkungan

Selain sehat dan lezat, tumis bunga pepaya juga dinilai sebagai makanan yang ramah lingkungan.

Sebagai bagian dari gerakan zero waste, pemanfaatan bunga pepaya adalah contoh bagaimana masyarakat tradisional mampu menggunakan hampir seluruh bagian tanaman tanpa terbuang.

 

“Ini adalah praktik berkelanjutan yang sudah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak dulu.

Tidak perlu bahan impor atau mahal, cukup dengan apa yang ada di sekitar,” kata Prof. dr. Rinto Luntungan, ahli gizi dari Universitas Sam Ratulangi.

 

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa memperkenalkan kembali makanan lokal seperti tumis bunga pepaya kepada generasi muda bisa menjadi salah satu cara mengurangi ketergantungan pada makanan olahan dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

Kategori :