Bukan Karena Baterai Saja, Ini 10 Alasan Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok Cepat

Kamis 16-10-2025,11:11 WIB
Reporter : Koer
Editor : Dahlia

Jika mobil listrik sering di-charge secara cepat, umur baterainya bisa menurun drastis.

Akibatnya, kapasitas daya (State of Health/SoH) berkurang, membuat jarak tempuh menurun dan performa mobil melemah.

Karena pembeli sulit mengetahui kondisi baterai secara pasti tanpa alat diagnostik khusus, mereka cenderung menawar harga jauh lebih rendah.

BACA JUGA:Penyegaran Ringan, Pesona Klasik Kawasaki W800 2026 Makin Memikat!

BACA JUGA:Honda Civic SiR EK4 1999: Si Hatchback Legendaris dengan Mesin DOHC VTEC 1.6 yang Tak Lekang Zaman

Inilah alasan besar mengapa harga mobil listrik bekas anjlok signifikan di pasar.

3. Biaya Penggantian Baterai yang Sangat Mahal

Masalah lain yang membuat pembeli mobil listrik bekas ragu adalah biaya penggantian baterai yang selangit.

Sebagai contoh:

BACA JUGA:Kymco CV3 575: Skuter Roda Tiga Premium dengan Mesin 574cc dan Teknologi Mewah!

BACA JUGA:SUV Tiongkok Seharga Rp1,2 Miliar Ini Punya Tenaga Setara Supercar

Baterai Hyundai Ioniq 5 diperkirakan bisa mencapai Rp250 juta–Rp300 juta jika diganti di luar garansi.

Untuk Wuling Air EV, harga baterai bisa menembus Rp100 juta ke atas.

Bandingkan dengan mesin mobil bensin, yang penggantiannya mungkin hanya sekitar Rp30–50 juta.

Baterai mobil listrik memang umurnya panjang (biasanya 8–10 tahun), tetapi pembeli mobil bekas tetap mempertimbangkan risiko jangka panjang.

BACA JUGA:Aletra L8 EV :Mobil Listrik Asli Indonesia dengan Fitur Premium dan Jangkauan 540 Km

Kategori :