Kwetiau Kerang Jadi Primadona Kuliner Malam, Penjual Raup Omzet Puluhan Juta per Bulan
Kwetiau Kerang.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID - Aroma bawang putih tumis yang bercampur wangi minyak wijen menyeruak di udara saat wajan besar itu mulai berasap. Di atasnya, lembaran kwetiau basah disuwir cepat bersama kerang segar, tauge, dan potongan sawi.
Denting spatula yang menghantam wajan terdengar ritmis, menjadi musik khas dari sebuah lapak kaki lima bernama Kwetiau Kerang Bang Udin di kawasan Jakarta Barat.
Setiap malam, puluhan orang mengantre untuk menikmati sepiring kwetiau kerang panas yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terenak di ibu kota.
Fenomena kwetiau kerang bukan lagi sekadar tren sesaat. Dalam dua tahun terakhir, hidangan sederhana ini menjelma menjadi salah satu kuliner malam paling diburu warga perkotaan.
BACA JUGA:Gulai Kepala Kakap, Kuliner Tradisional yang Terus Menggugah Selera di Tengah Tren Makanan Modern
BACA JUGA:Bakso Goreng : Cemilan Favorit yang Terus Menggoda Lidah Masyarakat Indonesia
Tekstur lembut kwetiau yang dipadukan dengan gurih-manis kerang, serta aroma smoky hasil “sentuhan wajan panas” membuat banyak pecinta kuliner rela menunggu bahkan hingga 30 menit.
Di lapak milik Bang Udin, antrean mulai terlihat sejak pukul 19.00 WIB. Meski lapak baru buka setengah jam, hampir semua kursi plastik sudah terisi. Beberapa pelanggan bahkan memesan terlebih dahulu melalui aplikasi pesan singkat.
“Kalau datang di atas jam 8, siap-siap nunggu lama,” kata Desi, salah satu pelanggan yang mengaku sudah empat kali makan di tempat itu dalam dua minggu terakhir.
Menurutnya, rasa kwetiau kerang di sini berbeda dari tempat lain. “Bumbunya nendang, kerangnya banyak dan segar. Begitu kena wajan panas, asapnya saja sudah bikin ngiler,” ujarnya sambil tertawa.
BACA JUGA:Soto Banjar, Kuliner Ikonik Kalimantan Selatan Kian Mendunia
BACA JUGA:Tradisi Nasi Liwet Kian Populer, Masyarakat Nikmati Hidangan Nusantara di Tengah Tren Kuliner Modern
Pesatnya minat pengunjung membuat Bang Udin menambah dua asisten tambahan sejak awal tahun ini. “Dulu saya masak sendiri. Sekarang kalau sendirian, nggak bakal kuat. Dalam satu malam bisa keluar 200 sampai 250 porsi,” kata pria berusia 41 tahun itu.
Dengan harga seporsi Rp25.000 hingga Rp35.000, omzet yang diraih Bang Udin mencapai Rp40–60 juta per bulan, jumlah yang terbilang besar untuk ukuran pedagang kaki lima.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


