Iklan DISWAY AWARD
Iklan HUT KORPRI 2025
Iklan Astra Motor

Soto Ayam : Hidangan Tradisional yang Terus Menghangatkan Meja Makan Nusantara

Soto Ayam : Hidangan Tradisional yang Terus Menghangatkan Meja Makan Nusantara

Soto ayam-Fhoto: Istimewa-

“Setiap generasi seperti punya cara baru untuk menikmati soto, tetapi esensinya tidak berubah. Ini yang membuat soto ayam tidak lekang oleh waktu,” ujarnya dalam sebuah diskusi kuliner pekan lalu.

Meski soto ayam adalah hidangan tradisional, inovasi tetap hadir. Dalam tren makanan terbaru, sejumlah merek makanan siap saji meluncurkan produk soto ayam dalam bentuk frozen food.

BACA JUGA:Dari Palembang ke Seluruh Indonesia, Pempek Makin Mudah Dinikmati Berkat Dukungan Lion Parcel

BACA JUGA:Gurita Saus Padang, Sensasi Pedas dari Laut yang Menggoda Lidah

Produk ini diminati karena praktis dan mudah disiapkan hanya dalam waktu beberapa menit.

Di sisi lain, restoran kelas menengah dan premium juga mengangkat soto ayam ke tingkat yang lebih modern. Ada yang menambahkan topping seperti telur onsen, daging ayam kampung organik, bahkan menyajikannya dalam mangkuk keramik khusus untuk mempertahankan suhu.

Beberapa restoran fine dining menghadirkan “Soto Ayam Deconstructed”, yakni hidangan yang memisahkan elemen-elemen soto untuk menciptakan pengalaman makan baru.

Menurut data Asosiasi Kuliner Nusantara, tren soto ayam modern telah berkembang terutama di kalangan anak muda urban.

Mereka menyukai perpaduan antara rasa tradisional dan tampilan visual yang lebih kontemporer, sehingga hidangan ini juga semakin populer di media sosial.

Bagi pedagang kecil, soto ayam menjadi salah satu menu andalan yang memberikan pendapatan stabil.

Banyak warung soto yang buka sejak pagi hari hingga malam, menyasar berbagai segmen konsumen mulai dari pekerja kantoran, mahasiswa, hingga keluarga.

Seorang pedagang soto ayam di kawasan Bekasi, Siti Maryani, mengaku omzet warungnya naik secara signifikan setelah ia menambahkan menu soto dengan pilihan sambal lebih variatif, termasuk sambal ijo dan sambal bawang.

“Pembeli sekarang suka pilihan yang unik. Saya ikut tren, dan hasilnya cukup memuaskan,” katanya.

Sementara itu, pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan di beberapa kota mulai mengadakan pelatihan khusus untuk pedagang soto.

Pelatihan tersebut mencakup kebersihan makanan, pengelolaan usaha, pemilihan bahan berkualitas, hingga strategi pemasaran digital. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan daya jual serta memperluas target pasar pedagang kecil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: