Perkedel Kentang, Sajian Sederhana yang Tetap Bertahan di Tengah Tren Kuliner Modern
Gurih di luar, lembut di dalam -Fhoto: Istimewa-
“Perkedel kentang adalah contoh akulturasi kuliner yang berhasil. Masyarakat Indonesia mengolahnya dengan bahan lokal dan bumbu yang lebih sederhana, namun hasilnya justru menjadi sangat populer,” kata seorang pengamat kuliner Nusantara.
Dalam perkembangannya, perkedel kentang mengalami banyak inovasi. Beberapa restoran dan kafe menghadirkan versi modern dengan tambahan keju, jamur, atau ayam.
BACA JUGA:Nasi Uduk, Kuliner Tradisional Betawi yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Makanan Modern
BACA JUGA:Ayam Betutu, Warisan Kuliner Bali yang Mendunia
Ada pula perkedel kentang panggang sebagai alternatif yang dianggap lebih ringan. Meski demikian, versi klasik tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat.
Di sisi ekonomi, perkedel kentang juga memiliki peran penting, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
Modal yang relatif terjangkau dan bahan yang mudah didapat membuat makanan ini cocok dijadikan usaha rumahan. Banyak pedagang katering, warung makan, hingga penjual nasi kotak mengandalkan perkedel sebagai menu wajib.
“Perkedel itu menguntungkan. Bahannya murah, tapi peminatnya banyak,” kata Rudi, seorang pengusaha katering di Depok.
Ia menambahkan bahwa perkedel kentang sering menjadi menu yang paling jarang tersisa dalam setiap pesanan acara.
Dari sisi gizi, perkedel kentang mengandung karbohidrat dari kentang dan protein dari telur maupun tambahan daging.
Meski digoreng, perkedel tetap dapat menjadi bagian dari menu seimbang jika dikonsumsi dengan porsi yang wajar dan disandingkan dengan sayur-sayuran.
Namun, para ahli gizi mengingatkan agar proses penggorengan dilakukan dengan minyak bersih dan tidak digunakan berulang kali. Hal ini penting untuk menjaga kualitas makanan dan kesehatan konsumen.
Alternatif seperti menggoreng dengan minyak baru atau menggunakan metode panggang mulai dilirik oleh sebagian masyarakat yang lebih peduli kesehatan.
Keberadaan perkedel kentang juga tak lepas dari nilai emosional. Bagi banyak orang, makanan ini mengingatkan pada masakan ibu di rumah atau hidangan khas saat acara keluarga.
Kesederhanaannya justru menjadi kekuatan utama yang membuat perkedel tetap relevan dari waktu ke waktu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


