3 Fakta Menarik Terkait Jembatan Ampera Palembang, Apa Saja Ya

3 Fakta Menarik Terkait Jembatan Ampera Palembang, Apa Saja Ya

Jembatan Ampera yang menjadi ikonik Kota Palembang-foto : koer-

PALEMBANG, PALPOS.ID – Kota Palembang Provinsi Sumsel memiliki banyak bangunan sejarah dan budaya yang cukup dikenal.

Salah satu bangunan sejarah di Kota Palembang itu, yakni Jembatan Ampera Palembang. Ampera berupa singkatan Amanat Penderitaan Rakyat.

Jembatan yang dibangun sepanjang 1.177 meter itu juga membelah Sungai Musi yang juga merupakan ikonik Kota Pempek tersebut.

Bahkan, dengan adanya Jembatan Ampera, bisa mempermudah akses masyarakat Seberang Ulu dan Seberang Ilir, yang terpisah oleh Sungai Musi.

BACA JUGA:Dewan Sumsel Tegaskan Pembangunan Lift Jembatan Ampera Minim Azas Manfaat

Meskipun saat ini sudah ada beberapa Jembatan pendukung yang memusahkan akses warga, namun Jembatan Ampera tetap menjadi akses utama warga yang tinggal di Bumi Sriwijaya tersebut.

Diantara Jembatan pendukung itu, yaitu Jembatan Musi II, Jembatan Musi IV dan Jembatan Musi VI.

Dari sejarahnya itu, pantas jika Jembatan Ampera Palembang, menjadi ciri khas Kota. Bahkan, pengunjung dari luar Kota, salah satu tujuan wisatanya ke Jembatan Ampera tersebut.

Namun, tahukah anda, jika ada beberapa fakta menarik dan unik dari Jembatan Ampera. Berikut 3 Fakta terkait Jembatan Ampera Palembang:

1. Direskrim Sang Jenderal Pahlawan Revolusi

Jembatan Ampera diresmikan oleh Letjen Ahmad Yani, yang merupakan salah seorang pahlawan revolusi.

BACA JUGA:Terkait Rencana Pemasangan Lift di Jembatan Ampera, Ini Kata TACB, DPRD Sumsel dan Budayawan

Namun, Letjen Ahmad Yani melakukan peresmian karena mewakili Presiden RI pertama yaitu Ir Soekarno.

Dimana, jembatan tersebut dibangun sejak April 1962, dan baru diresmikan pada 30 September 1965.

Ahmad Yani sendiri sangat dikenang masyarakat Palembang. Bahkan, salah satu korban G30S PKI itu sangat menginspirasi masyarakat Indonesia.

2. Awalnya Dikenal Jembatan Bung Karno

Untuk menghormati jasa sang Presiden Soekarno, maka Jembatan Ampera Palembang sempat dikenal dengan nama Jembatan Bung Karno.

Namun, nama Jembatan Bung Karno digantikan Jembatan Ampera, karena adanya pergolakan politik pada tahun 1966.

BACA JUGA:Tolak Lift Jembatan Ampera, Belum Dibutuhkan Masyarakat

Dan perubahan nama menjadi Jembatan Ampera Palembang juga atas persetujuan Soekarno.

3. Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara

Menariknya lagi, Jembatan Ampera Palembang, ternyata pernah mendapat predikat sebagai Jembatan terpanjang pada awal peresmian.

Karena Jembatan Ampera dibangun sepanjang 1.177 meter dan lebar 22 meter. Bahkan, di tengah Jembatan Ampera bisa buka tutup.

Artinya bagian tengahnya bisa diangkat untuk memudahkan tiang kapal besar, agar tak tersangkut di jembatan.

Untuk mengangkat bagian tengah jembatan, yakni menggunakan peralatan mekanis, serta dua bandul pemberat sekitar 500 ton.

BACA JUGA:Jembatan Ampera Bakal Dipasang Lift

Namun, pada tahun 1970, bagian tengah Jembatan tak lagi dibuat buka tutup. Alasan utamanya, karena tak ada lagi kapal besar yang melintas.

Mungkin itulah sekitar fakta-fakat terkait Jembatan Ampera Palembang. Sehingga Jembatan ini masih menarik wisatawan saat berkunjung ke Kota Palembang, Provinsi Sumsel. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber