Kepsek SMK PGRI 2 Prabumulih Bantah Paksa Siswa Copot Jilbab, Ini Jawabannya...

Kepsek SMK PGRI 2 Prabumulih Bantah Paksa Siswa Copot Jilbab, Ini Jawabannya...

Kepsek SMK PGRI 2 Prabumulih, Heny Wahyuni SE SPd Msi.-Palpos.id-

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Kepala Sekolah atau Kepsek SMK PGRI 2 Prabumulih, Heny Wahyuni SE SPd Msi, akhirnya angkat bicara mengenai pencopotan jilbab siswi untuk kepentingan foto ijazah di sekolah yang ia pimpin.

Menurut Kepsek SMK PGRI 2, pihaknya tidak pernah mewajibkan siswinya mencopot jilbab pada saat sesi foto untuk ijazah pada Senin 12 Desember 2022.

"Kami benar melaksanakan sesi foto untuk ijazah yang dilaksanakan tempatnya di sekolah SMK PGRI 2 Prabumulih.

Kemudian dalam hal ini pihak sekolah menyatakan tidak memaksa siswa untuk melepas hijabnya ketika proses sesi foto," ungkapnya.

BACA JUGA:Dewan Sesalkan Insiden “Pencopotan” Jilbab

Bagi siswa yang mau menggunakan jilbab atau tidak mau melepas jilbab maupun yang mau melepas jilbab sambung kepsek, itu adalah atas kemauan sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak sekolah.

Namun Heny mengakui, pihaknya meminta kepada wali siswi yang tidak mau melepas jilbab saat foto ijazah untuk menandatangani surat pernyataan.

Hal itu dilakukan kata Heny, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

“Kita meminta kejelasan dari orang tua yang bersangkutan, dengan membuat surat pernyataan untuk mengantisipasi tentunya hal-hal yang tidak diinginkan kemudian hari. Ini pun membuat surat pernyataan tidak dipaksakan.

BACA JUGA:Siswi Disuruh Copot Jilbab untuk Foto Ijazah, Ini Tanggapan Kepala SMK PGRI 2 Prabumulih

Kalau memang ternyata dari pihak yang bersangkutan, tentunya pihak sekolah tidak akan membuat surat pernyataan tersebut,” ujarnya.

Masih kata Heny, isi dari surat pernyataan tersebut tidak ada hal-hal yang mempersulit atau memojokan siswi tersebut.

“Hanya kami ingin disurat pernyataan itu sekolah tidak dipermasalahkan, karena memang pernah ada kejadian sayapun baru mendengar dari tukang fotonya pagi itulah.

Karena ada siswa yang foto untuk ijazah berjilbab. Tapi ketika mencari kerja sedikit ada permasalahan dan menyalahkan pihak sekolah,” bebernya.

BACA JUGA:7 Syarat Penerima Bansos PKH 2023, Ini Lengkapnya...

Pada kesempatan itu pula, Heny menuturkan, pihaknya juga telah menanyakan kepada siswa siapa yang menyampaikan kepada siswa yang memaksa melepas jilbab kalau mau foto.

“Tidak ada satupun yang mendengar ada guru yang memaksa melepaskan jilbab,” imbuhnya seraya menuturkan semua siswa menuturkan melepas jilbab karena kemauan sendiri.

Ketika disinggung mengenai kekhawatiran orang tua siswi yang enggan melepas jilbab saat sesi foto ijazah akan dipersulit atau dibully di sekolah, secara tegas Heny menuturkan secara pribadi dirinya tidak pernah mengintimidasi.

“Saya yakini saya tidak akan mengintimidasi, kalau bapak ibu berpikir saya akan mengintimidasi saya siap dicopot hari ini juga saya siap.

BACA JUGA:Bansos BSU Gaji Cair Lagi, Lewat Tanggal 20 Desember 2022 ‘Hangus’

Jika saya dianggap bersalah, yah sudah siap dimundurkan diturunkan dengan wali murid pun dalam hal ini kalau memang merasa dipaksa membuat surat pernyataan kalau dia ngomong dak galak selesai urusan,” kata Heny sembari menegaskan sebagai pimpinan dirinya siap bertanggungjawab. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: