Pengalihan BBM Pertalite dengan CNG Sebaiknya Harus Ada Sosialisasi, Ini Pesan YLKI Lubuklinggau...

Pengalihan BBM Pertalite dengan CNG Sebaiknya Harus Ada Sosialisasi, Ini Pesan YLKI Lubuklinggau...

Dedi Irawan Ketua YLKI Kota Lubuklinggau.-Palpos.id-

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Rencana Pengalihan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite ke Compressed Natural Gas (CNG), menarik perhatian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI Kota Lubuklinggau.

Bukan semata-mata karena bahan bakar jenis CNG ini diklaim lebih hemat dan murah.

Namun pengalihan BBM jenis pertalite ke CNG tersebut dinilai kurang sosialisasi ke masyarakat.

Khususnya di Kota Lubuklinggau sendiri, sampai saat ini belum ada sosialisasi dari pemerintah atau stakeholder terkait.

BACA JUGA:Pergantian BBM Pertalite dengan CNG Dinilai Kebijakan Suka-Suka, Begini Kata Pengamat Ekonomi Yan Sulistyo!

'Semestinya pemerintah setiap mengambil kebijakan harus ada sosialisasi terlebih dahulu,' ungkap Ketua YLKI Kota Lubuklinggau, kepada Palpos.id, Senin 26 Desember 2022.

Menurut Dedi, kalau memang ada pergantian BBM jenis pertalite ke jenis lain yang harganya lebih murah itu jelas menguntungkan masyarakat.

'Tapi yang menjadi persoalan, masyarakat belum tahu bagaimana kualitasnya.

BBM seperti apa, terus regulasi pembeliannya seperti apa, kita tidak tahu,' katanya.

BACA JUGA:6 Kapolres Baru di Polda Sumsel, Berikut Daftar Lengkapnya

Jangan sampai ketika konversi energi atau pergantian jenis BBM itu dilakukan, justru merugikan masyarakat.

Seperti ketika itu dialihkan ternyata itu berdampak buruk terhadap kendaraan masyarakat.

'Itukan harus ada sosialisasi, Bahan Bakar jenis konversi ini seperti apa, apakah sudah melalui proses uji kelayakan,' tegas Dedi.

Jangan sampai lanjut Dedi, pengalihan jenis BBM ini masyarakat hanya diiming-imingi dengan harga murah.

BACA JUGA:Bahan Bakar CNG Pengganti BBM Pertalite Selain Irit juga Ramah Lingkungan

'Kalau memang itu tujuannya untuk menekan harga BBM agar tidak lebih tinggi seperti biasanya kita sepakat,' ujarnya.

Tetapi harus ada sosialisasi terlebih dahulu dan dipertimbakan lagi kualitasnya seperti apa. Bagaimana dampaknya terhadap kendaraan.

Jangan sampai harga BBM murah, tapi usia kendaraan malah jauh lebih pendek dan justru merugikan masyarakat.

'Kalau ternyata dampaknya lebih banyak buruknya dari pada manfaatnya.

BACA JUGA:Horee, Pemerintah Kaji Harga 3 Jenis BBM Ini Turun

Kita selaku masyarakat juga pasti keberatan,' pungkas Ketua YLKI yang juga praktisi hukum ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: