Bahan Bakar CNG Pengganti BBM Pertalite Selain Irit juga Ramah Lingkungan

Bahan Bakar CNG Pengganti BBM Pertalite Selain Irit juga Ramah Lingkungan

Bahan Bakar CNG pengganti BBM Pertalite yang akan mulai dipasarkan pemerintah awal Januari 2023.-Palpos.id-Youtube

PALEMBANG, PALPOS.ID – Pemerintah Indonesia sepertinya memang serius untuk mengganti BBM Pertalite, dengan Bahan Bakar CNG.

Bahkan penggantian BBM Pertalite dengan Bahan Bakar CNG, akan mulai diberlakukan awal Januari 2023 atau tinggal menghitung hari.

Informasinya, saat ini bahan bakar CNG sendiri baru digunakan sekitar 2 persen kendaraan di seluruh dunia.

Akan tetapi, ada keunggulan tersendiri dari bahan bakar CNG dibandingkan dengan BBM Pertalite yang digunakan saat ini.

BACA JUGA:Ayo Tinggalkan BBM Pertalite dan Beralih ke CNG Sepeda Motor Bisa Irit Rp6.9 Juta Pertahun

BACA JUGA:5 Jenis BBM Bensin Pertamina, Pilih yang Cocok Dengan Kendaraan Anda

Yakni selain harganya yang murah Rp3.000 dan lebih irit. Juga kualitasnya setara Pertamax Turbo Ron 98.

Dan yang lebih penting lagi, bahan bakar CNG tersebut ternyata juga ramah lingkungan lho.

Namun, dibalik semua itu, ada juga keinginan pemerintah untuk mengurangi penggunaan minyak yang keberadaannya mulai menipis.

Kemudian, juga untuk memanfaatkan sumber energi baru terbarukan sebagai pengganti BBM.

BACA JUGA:Tahun 2023, Aturan Baru BBM Subsidi Diterapkan. Ini Cara Untuk Beli Solar dan Pertalite !

BACA JUGA:Polres OI Kecele, Gerebek Gudang BBM Tak Beroperasi Lagi

Tak ayal, informasi terkait CNG ini sedang ramai menjadi perbincangan di tengah masyarakat.

Karena CNG sendiri terdiri dari 70-90 persen metana, gas rumah tangga paling signifikan kedua. Dan berkontribusi untuk perubahan iklim setelah karbon dioksida.

Termasuk kesiapan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas atau SPBG untuk memasarkan CNG tersebut.

Namun, sebelum dipasarkan mulai Januari 2023, CNG sendiri sudah dilakukan uji coba oleh pemerintah terhadap sepeda motor, mobil, hingga perahu nelayan.

BACA JUGA:Gudang BBM Ilegal di Muaraenim Terbakar, 3 Pekerja Terpanggang, Dua Mobil Ludes

BACA JUGA:Pos Indonesia Ungkap Perpanjangan Pencairan Bansos BLT BBM, Alasannya...

Diketahui, di Amerika Serikat, lebih dari dua pertiga gas alam berasal dari rekahan hidrolik, juga dikenal sebagai fracking.

3 Persentase sisanya merupakan produk sampingan dari pengeboran minyak mentah.

Mengompresi gas alam menguranginya menjadi 1 persen dari volume aslinya, membuatnya dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi.

Selain itu, CNG diklaim paling murah dan irit Penggunaan CNG bisa berkesempatan menghemat hingga 55 persen dibanding saat menggunakan Pertalite.

BACA JUGA:Bansos BLT BBM Bakal Cair Januari 2023, Begini Cara Pengajuannya...

BACA JUGA:Tiga Pengoplos BBM Mengaku Campur Pertalite dengan Pewarna

Bahkan, untuk penggunaan CNG 4 liter perhari untuk sepeda motor, bisa lebih irit Rp6,9 juta per tahun.

Kemudian, saat pasang CNG tak perlu ada perubahan signifikan terhadap sistem bahan bakar pada kendaraan.

Peforma dari kendaraan akan meningkat dan emisi gas buang lebih rendah dibanding Pertalite.

Hal itu karena CNG memiliki kualitas oktan mencapai 98, alias setara dengan Pertamax Turbo.

BACA JUGA:Satgas Ops Illegal Drilling Polda Sumsel Sambangi Gudang BBM Ilegal

BACA JUGA:Polisi Tangkap Dua Orang Pengoplos BBM, Begini Cara Meraciknya

Yang perlu kamu tahu juga adalah ukuran dari tabung CNG yang sangat ringkas. Tabung ini hanya membutuhkan ruang 14 x 53 cm.

Hal itu membuat penempatannya kondusif dan nyaman bagi pengendara, baik di sebelah kiri maupun kanan kemudi.

Selain itu, karena CNG berbentuk gas, maka tentu tidak memerlukan proses penyulingan.

Hal ini pula yang membuat biaya produksi 50 persen lebih rendah daripada bensin, solar, maupun jenis BBM lainnya.

BACA JUGA:5 ‘Pengecor’ BBM di OKU Kembali Diringkus, Ini Barang Bukti yang Disita...

BACA JUGA:Polres OKU Ciduk Pengecor BBM di SPBU, Ternyata...

Kini, pemerintah berencana untuk menghadirkan CNG sebagai BBG (Bahan Bakar Gas) untuk motor, mobil, hingga perahu nelayan.

dikutip dari laman website bumn.go.id, Melansir dari bumn.go.id, gas alam yang diproses menjadi CNG merupakan sumber energi yang hemat dan ramah lingkungan.

Sebelumnya, Direktur Utama Perusahaan Gas Negara atau PGN M Haryo Yunianto mengatakan, penggunaan konversi BBM ke Bahan Bakar Gas atau BBG pada sepeda motor dapat meningkatkan kesejahteraan sang pengguna.

Potensi penghematan harga bahan bakar CNG hingga 55% setara Rp 6,9 juta per tahun (konsumsi 4 liter BBM pertalite/ hari).

BACA JUGA:Buru Buronan Kasus Penimbunan BBM Bersubsidi, Ini Perintah Dirreskrimsus Polda Sumsel...

BACA JUGA:Polda Sumsel Bongkar Kasus Penimbunan BBM Bersubsisi, Ini Lokasinya...

Beban subsidi BBM dan ketergantungan impor BBM yang dapat ditekan setara 125 ribu kilo liter per tahun.

Sedangkan penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1000 truk/ bus dan 18.000 kendaraan kecil.

Hal ini reliable dengan wujud nyata di mana BBG telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.

Kemudian untuk kapal nelayan, target quick win konversi sebanyak 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan.

BACA JUGA:Dibanding Malaysia Total Subsidi BBM di Indonedia Tidak Rasional, Bambang Haryo: Pertamina Harus Diaudit

BACA JUGA:Pemilik Gudang BBM Ilegal di Ogan Ilir yang Terbakar Warga Sipil Dikabarkan Akan Menyerahkan Diri

Program ini untuk nelayan diskemakan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4,2 lsp.

Dengan standar keselamatan tinggi, mendukung daya jelajah hingga 50 Km pada mode operasi Dual Diesel Fuel (DDF) 50% untuk 1 hari berlayar.

Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi sehingga memberi manfaat performa mesin yang baik dan ramah lingkungan.

Selain itu, memberi potensi penghematan bahan bakar hingga 30% setara Rp 7,2 juta per tahun (konsumsi 10 liter BBM solar per hari).

BACA JUGA:Polrestabes Palembang Ringkus Pemilik Mobil Tangki BBM Saat Kebakaran

BACA JUGA:Sempat Terdengar Ledakan Gudang Penimbunan BBM Ilegal di Palembang Terbakar

“Kebutuhan pasokan gas untuk BBG transportasi kurang lebih 40 BBTUD di tahun 2027. Sedangkan penggunaannya, diperkirakan meningkat hingga 410 juta LSP.

Impact lanjutannya, akan menghemat APBN untuk mengurangi BBM subsidi hingga Rp 1,25 Triliun per tahun dengan asumsi subsidi BBM sebesar 3000 rupiah per liter,” ungkap Haryo.

Sementara itu, gas bumi sebagai energi transisi dan Indonesia masih memiliki potensi gas bumi yang mencukupi sebagai sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

Momentum ini dimanfaatkan PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina menjadikan gas bumi sebagai energi alternatif, untuk bahan bakar sepeda motor, kapal nelayan tradisional, dan kendaraan roda empat dalam lima tahun ke depan.

BACA JUGA:Kantor Pos Baturaja Terima 1.000 Data Tambahan Penerima BLT BBM

BACA JUGA:BBM Naik, Pemkot Prabumulih Bantu Ribuan Tukang Ojek

“Program gas bumi untuk transportasi darat dan kapal nelayan tradisional, akan menggunakan CNG.

Kami proyeksikan, program ini akan mengoptimalkan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN.

Ada 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap. Saat ini sudah 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi,” jelas Haryo, seperti dikutip dari bumn.go.id.

Haryo memaparkan bahwa target konversi untuk sepeda motor sebanyak 100 ribu unit. Ukuran tabung CNG berukuran 14 x 53 cm.

BACA JUGA:49 Ribu KPM di Kabupaten OKI Terima BLT BBM

BACA JUGA:Hemat BBM Bersama All New Suzuki Ertiga Hybrid

Ukuran ini cukup ringkas sehingga memungkinkan penempatan yang aman di sebelah kiri dan kanan kolom kemudi tanpa mengurangi kenyamanan berkendara.

Tabung berbahan baja dan berstandar keselamatan tinggi memiliki kapasitas 2.5 liter setara premium (lsp) dapat mendukung daya jelajah hingga 100 km dalam sekali pengisian penuh.

“Komposisi utama CNG untuk sepeda motor adalah metana yang bersih dan beroktan tinggi mampu memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan,” ujar Haryo.

Menurut Haryo, kenaikan harga minyak dunia dan BBM dalam negeri menjadi momentum yang tepat untuk optimalisasi gas bumi.

BACA JUGA:Tolak Kenaikan BBM, Massa PMII Geruduk Gedung DPRD OI

BACA JUGA:Warga OKU Berharap Besaran BLT-BBM Ditingkatkan

Di samping untuk peningkatan kinerja bisnis SPBG, akselerasi gas bumi sebagai BBG oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara

“Pada prinsipnya, program nasional CNG untuk kendaraan darat dan kapal nelayan ingin kami tingkatkan agar masyarakat punya energi alternatif dengan harga yang lebih murah dan ramah lingkungan. Secara berkelanjutan, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: