Berbahaya! Ini Larangan Saat Isi CNG Pengganti BBM Pertalite di SPBG, Anda Wajib Tahu

Berbahaya! Ini Larangan Saat Isi CNG Pengganti BBM Pertalite di SPBG, Anda Wajib Tahu

Salah lokasi pabrik bahan bakar CNG sebagai pengganti BBM Pertalite yang ada di Pulau Jawa.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:49 Ribu KPM di Kabupaten OKI Terima BLT BBM

BACA JUGA:Hemat BBM Bersama All New Suzuki Ertiga Hybrid

Setidaknya ada 4 buah GTM ukuran 20 feet dan 10 feet yang digunakan. 4 truk pengangkut CNG itu dilengkapi dengan Pressure Release Device, yaitu alat yang berfungsi melepaskan gas secara langsung ketika terjadi benturan atau panas yang berlebih.

Untuk memberi tambahan pengamanan, dioperasikan pula 2 buah Pressure Reduction System (PRS) dengan kapasitas masing-masing 1000 m3/jam dan 300 m3/jam yang sudah dilengkapi dengan Pressure Safety Valve. 

Alat ini berfungsi untuk melepaskan tekanan berlebih pada PRS dan shutdown valve yang dapat ditutup secara manual ketika terjadi kebocoran.

"Gagas akan memastikan api di kualdron berwarna merah menyala dan terus hidup dengan menyiagakan tim operator selama 24 jam. 

BACA JUGA:86 Ribu KPM di OKU Raya Terima Dana BLT BBM

BACA JUGA:Dampak Kenaikan BBM, Pemkot Palembang Siapkan Pasar Murah Digital Bagi Masyarakat

Kami telah melakukan serangkaian tes untuk menjamin hal tersebut, pada pagi, siang, sore, dan malam hari dengan simulasi berbagai kondisi cuaca," kata Rachmat.

Berdasarkan tes yang telah dilakukan, total kebutuhan gas untuk menghidupkan api kualdron mencapai 40.000 m3 dengan rincian 14.000 m3 untuk kualdron di dalam stadion dan 26.000 m3 untuk kualdron di luar stadion.

Penyaluran gas untuk kualdron utama kurang lebih selama 2 jam acara pembukaan berlangsung. Sedangkan kualdron luar terus menerima gas selama pelaksanaan Asian Games. (*)

Berita ini sudah terbit di radartasik.com (Grup Palpos.id), dengan judul ‘4 Larangan Saat Pengisian Tangki CNG Kendaraan, Nomor 2 Bahaya Banget’

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: