Dinkes OKU Tekan Angka Penyebaran DBD, Caranya Melalui Ini...

Dinkes OKU Tekan Angka Penyebaran DBD, Caranya Melalui Ini...

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto.-Palpos.id-

BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) berupaya menekan angka penyebaran penyakit demam berdarah dangue atau DBD, melalui kampanye gerakan 3M plus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan OKU, Andi Prapto, Rabu 18 Januari 2023 mengatakan, bahwa angka kasus DBD di daerahnya cenderung mengalami peningkatan yang mengancam keselamatan warga di daerah itu.

Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes agepti ini menyerang masyarakat semua kalangan usia terlebih lagi saat musim hujan seperti sekarang ini.

Andi mengemukakan, berdasarkan data sepanjang 2022 jumlah penderita DBD di Kabupaten OKU mencapai 45 orang atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah lima kasus.

BACA JUGA:Nakes Harap Sabar, Rekrutmen PPPK Tenaga Kesehatan OKU Belum Dibuka, Ini Penjelasan Dinkes OKU..

BACA JUGA:Stok Vaksin Booster Menipis, Ini Kata Dinkes OKU...

Meskipun tidak ada korban jiwa, pasien mulai dari anak-anak hingga masyarakat usia 44 tahun tersebut terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit setempat akibat DBD.

Oleh sebab itu, kata dia, untuk menekan angka penyebarannya pihaknya mengkampanyekan gerakan 3M plus agar penularan DBD ke manusia dapat dikendalikan.

Dalam kampanye ini masyarakat diajak menerapkan pola 3M plus yaitu menguras, menutup dan mengubur barang bekas agar tidak ada celah bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Menurut dia, cara ini dianggap sangat efektif untuk mencegah penyebaran penyakit DBD agar tidak menyebar kepada masyarakat khususnya anak-anak.

BACA JUGA:Dinkes OKU Kebut Updating Data Nakes Non ASN ke SISDMK Kemenkes

BACA JUGA:Dinkes OKU Ajukan Penambahan Ribuan Dosis Vaksin COVID-19

"Untuk plusnya yaitu menghindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu atau menyalakan obat nyamuk," katanya.

Selain menggunakan obat nyamuk, lanjut dia, masyarakat juga diminta memasang kawat kasa pada jendela dan pentilasi agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: