Indonesia Darurat DBD: 1.239 Korban Jiwa hingga Oktober 2024, Tertinggi di Asia Tenggara!
Indonesia Darurat DBD: 1.239 Korban Jiwa hingga Oktober 2024, Tertinggi di Asia Tenggara!-Foto:dokumen palpos-
PALPOS.ID - Hingga Oktober 2024, Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kematian mencapai 1.239 jiwa.
Lonjakan ini menjadi perhatian utama, terutama di tengah musim hujan yang meningkatkan populasi nyamuk Aedes aegypti, faktor penyebab utama penyakit ini.
Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa secara kumulatif, pada 2023 hingga minggu ke 43, terdapat 114.720 kasus dengan 894 kematian.
Sementara pada minggu ke-43 tahun 2024, dilaporkan 210.644 kasus dengan 1.239 kematian akibat DBD yang terjadi di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Calon Kabupaten Sumbawa Tengah Optimalkan Sumber Daya Lokal
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Usulan Pembentukan Kota Selong untuk Sektor Perdagangan
Ironisnya, lonjakan kasus ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.
Menelisik lebih dalam, beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kasus dan kematian akibat DBD meliputi:
Perubahan Pola Cuaca: Curah hujan tinggi dan suhu yang hangat menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti.
Kedisiplinan Masyarakat: Rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan, seperti melakukan metode 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Pembentukan Kabupaten Lombok Selatan untuk Menarik Wisatawan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Kota Praya Menuju Kemandirian
Keterbatasan Vaksinasi: Meskipun vaksin dengue tersedia, cakupan vaksinasi masih terbatas, sehingga pencegahan belum maksimal.
Sebanyak 50% dari korban jiwa adalah anak-anak berusia 5-14 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: