Polres OKU Bentuk Tim Selidiki Kasus Pembakaran Kantor Desa Oleh OTK, Ini yang Dilakukan...

Polres OKU Bentuk Tim Selidiki Kasus Pembakaran Kantor Desa Oleh OTK, Ini yang Dilakukan...

Tim identifikasi Polres OKU melakukan olah TKP di Kantor Desa Bunglai yang diduga sengaja dibakar oleh OTK, Rabu 18 Januari 2023.-Palpos.id-

BATURAJA, PALPOS.ID – Penyidik Polres OKU membentuk tim untuk menyelidiki kasus pembakaran kantor Desa Bunglai yang diduga sengaja dibakar oleh orang tidak dikenal atau OTK.

"Diduga kuat kantor desa ini sengaja dibakar oleh orang tidak dikenal," kata Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono melalui Kasi Humas, AKP Syafarudin di Baturaja, Rabu 18 Januari 2023.

Menurut dia, terdapat banyak kejanggalan atas peristiwa kebakaran Kantor Kepala Desa Bunglai, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR), Kabupaten OKU yang terbakar pada Jumat 13 Januari 2023, pukul 23.00 WIB.

Apalagi saat peristiwa tersebut terjadi jaringan PLN di desa itu sedang padam total sehingga tidak mungkin kebakaran akibat korsleting listrik.

BACA JUGA:Terkait Video Viral Penguncian Anak di Kamar Mandi SPBU, Polres OKU Mulai Panggil Saksi-saksi

BACA JUGA:Senpi Anggota Polres OKU Diperiksa, Ada Apa?

Dugaan tersebut diperkuat dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian yang mengarah pada aksi pembakaran oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti lima puluh batang korek api lidi, botol air mineral.

Kemudian, bahan bakar dan kain yang diduga kuat dijadikan alat untuk melakukan pembakaran.

Apalagi, kata dia, kondisi Desa Bunglai sendiri sedikit memanas mejelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang digelar pada Oktober 2022 yang lalu.

BACA JUGA:Tindak Pidana di OKU Mengalami Penurunan, Ini Kata Kapolres OKU

BACA JUGA:Polres OKU Tetapkan Eks Kades Tanjung Sari Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa

"Bukan tidak mungkin peristiwa pembakaran kantor desa ini buntut dari Pilkades beberapa waktu lalu," jelasnya.

Gejolak konflik antar pendukung terjadi pasca kepala desa terpilih, Irfan Johan meninggal dunia sebelum sempat dilantik sebagai pemimpin di desa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: