Viral, Foto Terduga Pelaku Penculikan Anak Beraksi di Lubuklinggau

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Viral, foto terduga pelaku dan informasi penculikan di SDN 43 Kota LUBUKLINGGAU. Foto dan informasi itu menyebar luas di group-group wali murid. Baik group sekolah, les maupun group ngaji. 

BACA JUGA:Akun Medsos Walikota Lubuklinggau Diretas Orang, Diskominfo lakukan hal ini

Dalam foto dan informasi aksi penculikan itu tertera tulisan peringatan 'Hati-hati sudah mulai ada sindikat pencurian anak dengan motif  menjemput di sekolah mengatas namakan keluarga'. 

BACA JUGA:Ungkap Jaringan Narkoba di Lubuklinggau, Ini 15 Tersangka yang Diamankan

Selain itu, disebutkan juga ciri-ciri ibu-ibu dan bapak-bapak terduga pelaku. Dimana disebutkan usia pelaku sekitar 40 tahun. 

Dalam info yang beredar itu, juga disebutkan bahwa  salah satu pelajar di SD Negeri 43 Lubuklinggau, pada Kamis,19 Januari 2023 nyaris menjadi korban penculikan. Disebutkan juga nama orang tua siswa yang nyaris diculik atas nama Drajat.

Selain itu penyebar foto dan info penculikan itu juga meminta agar informasi itu disampaikan kepada satpam dan guru tempat anak masing-masing penerima pesan bersekolah. 

BACA JUGA:Dana BOS Madrasah Swasta 2023 Segera Cair, Begini Prosedur Pencairannya

Beberapa orang tua yang menerima informasi itu, tanpa pikir panjang langsung menyebarkan info itu ke group-group WhatsApp mereka. Seperti yang dilakukan oleh ML.

Menurut ML, dia yakin informasi itu benar, karena dirinya mendapatkan info tersebut dari guru SDN 4 Perumnas tempat anaknya bersekolah. 

BACA JUGA:Prakerja Gelombang 48 Segera Dibuka, Jangan Sampai Lewat Ya?

Dia juga menegaskan di dalam info yang dia terima sudah tertera SD berapa anak yang akan diculik. 'Disana sudah tertera sudah tertera SD berapa anak itu di culik. insya Allah bukan hoax,' tegasnya ketika diingatkan untuk tidak sembarangan menyebarkan info yang belum diketahui kebenarannya.

BACA JUGA:Mau Tau Gaji dan Tunjangan PPPK 2023? Ini Rinciannya

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi, ketika dikonfirmasi tentang kebenaran informasi yang sudah meresahkan para orang tua itu menyatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan laporan resmi. 

Sumber: