Pengusaha Rusia Tawarkan Suaka Politik kepada Donald Trump Mantan Presiden Amerika Serikat...

Pengusaha Rusia Tawarkan Suaka Politik kepada Donald Trump Mantan Presiden Amerika Serikat...

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ketika menjalani persidangan di New York, beberapa hari yang lalu.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

AMERIKA SERIKAT, PALPOS.IDDonald Trump mantan Presiden AMERIKA SERIKAT jalani sidang pidana di Pengadilan New York.

Diketahui, mantan Presiden AS Donald Trump didakwa terlibat 34 tindak kriminal, termasuk salah satunya kasus penyuapan bintang film dewasa Stormy Daniels.

Dibalik kasusnya yang menghebohkan itu, Donald Trump malah diundang seorang Pengusaha Rusia Viktor Bout untuk datang ke Rusia.

Bahkan, Viktor Bout mengundang presiden ke-35 AS itu melalui pesan telegram langsung kepada Donald Trump.

BACA JUGA:Donald Trump Pecahkan Rekor Sebagai Mantan Presiden Amerika Serikat Pertama yang Dipidana...

BACA JUGA:Terjatuh dari Tangga, Mantan Istri Donald Trump Meninggal Dunia

‘’Ya saya telah kirim pesan telegram kepada mantan Presiden AS Donald Trump hari ini. Sebab, saya yakin Donald Trump dalam bahaya,” ungkap Viktor Bout.

Namun, Viktor Bout menegaskan, persidangan di New York tersebut tetap tidak akan mempengaruhi Donald Trump untuk menjadi Presiden AS.

Sang pengusaha Rusia itu mengundang Donald Trump ke Moskow Rusia, untuk menawarkan perlindungan dan suaka politik.

Tujuannya agar Donald Trump bisa memimpin ‘pemberontakan melawan globalis dan menyelamatkan rakyat Amerika Serikat’.

BACA JUGA:Qori Terbaik Indonesia Asal OKI Berlaga ke Ajang MTQ Internasional, Ini Kata Kabag Kesra OKI...

BACA JUGA:Pecahkan Rekor, 72 Mahasiswa Proteksi Tanaman Unsri Lulus Tercepat dengan Prestasi Internasional

Untuk diketahui, suaka politik merupakan tindakan perlindungan diberikan negara tertentu kepada WNA atau Warga Negara Asing yang tidak setuju dengan pemerintahan mereka sendiri. Atau bagi mereka yang takut akan tindakan negaranya.

Sementara Viktor Bout sendiri merupakan terpidana penyelundup senjata. Serta Viktor Bout merupakan bagian dari pertukaran tahanan antara Amerika Serikat dan Rusia pada Desember 2022 yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber