8 Prinsip Utama Pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur

8 Prinsip Utama Pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur

8 Prinsip utama pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur atau Kaltim.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

KALIMANTAN, PALPOS.IDPresiden Jokowi tak main-main untuk memindahkan Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke daerah diluar Pulau Jawa.

Dimana, akhirnya Pemerintah Pusat memutuskan wilayah Ibukota Negara atau IKN Nusantara berada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU dan Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar Provinsi Kalimantan Timur alias Kaltim.

Bahkan ada 8 prinsip utama pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur tersebut.

Adapun ke-8 prinsip utama pembangunan IKN Nusantara itu, yakni mendesain sesuai kondisi alam, Bhinneka Tunggal Ika, terhubung, aktif dan mudah diakses.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Tegaskan Aman Investasi di IKN Nusantara Termasuk Siapapun Pemenang Pilpres 2024

BACA JUGA:Rencana Pemekaran Kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kaltim Penyangga IKN Nusantara...

Kemudian, aman dan terjangkau, kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi, serta peluang ekononmi untuk semua.

Pasalnya, tujuan pemindahan ibukota negara merupakan upaya konkrit pemerintah untuk memperbaiki tata kelola wilayah demi mewujudkan tujuan bernegara.

Dan tujuan bernegara itu yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum.

Kemudian, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BACA JUGA:2 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur Bentuk Provinsi Baru untuk Penyangga IKN Nusantara, Ini Rencananya...

BACA JUGA:Gabungan 2 Provinsi Bentuk Provinsi Daerah Otonomi Baru Sebagai Penyangga IKN Nusantara, Ini Namanya...

Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono menyatakan dalam membangun kota itu tidak hanya bangun fisik.

Namun bagaimana kerekatan sosial, interaksi antar warga, bagaimana kota itu bisa menjadi kota layak huni, humanis dan liveable.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: