Memimpin Diri Sendiri sebuah Pelajaran dari Seorang Harnojoyo

Memimpin Diri Sendiri sebuah Pelajaran dari Seorang Harnojoyo

Andi Wijaya Adani, Direktur Utama Perumda Tirta Musi Palembang--

Sebuah pelajaran, berdisiplin dengan diri sendiri dan berkomitment dengan janji-janji merupakan asset yang berharga untuk masa depan kita. Perbuatan kita pada masa sekarang menentukan menjadi apa kita di masa datang. 

Secara kebetulan aku sedang membaca buku dari John C. Maxwell (2016), dengan Judul “What Successful People Know About Leadership, yang artinya Apa yang Diketahui oleh Orang Sukses Mengenai Kesuksesan ” dan prinsip yang ada di buku tersebut sama dengan apa yang disampaikan seorang Harnojoyo.

Bab pertama adalah “How to lead Yourself” atau Bagaimana untuk Memimpin Diri Sendiri. Memimpin diri sendiri merupakan syarat pertama kepemimpinan.

Hal ini karena jika kita tidak dapat memimpin diri sendiri secara efektiv, segala sesuatu di dalam hidup kita akan menjadi perjuangan yang berat.

Memimpin diri sendiri lebih sulit dari pada memimpin orang lain. Hal ini karena kita memiliki sudut gelap (blind spot) yang membatasi kita, dimana kita gagal melihat dimana  masalah kita.

Biasanya pemimpin yang berhasil adalah orang yang terbuka terhadap orang yang  memberikan pertimbangan terhadap blind spot tersebut. 

Sebagai contoh petinju terbesar abad ini, Muhammad Ali. Ali membutuhkan seorang Angelo Dundee untuk melihat blind spotnya.

Sebenarnya Dundee bukanlah seorang petinju melainkan matan mekanik pesawat terbang. Tetapi dia memiliki kelebihan dapat melihat blind spot petinju yang dilatihnya. 

Kenapa orang lain dapat melihat lebih jernih? Karena jika kita melihat diri kita sendiri tidak lah objektiv, karena ada keberpihakkan kita. Sehingga kita sering memberikan  penampakan yang keliru terhadap siapa kita dan apa yang kita lakukan.

Kita sering memberikan  penilaian  lebih terhadap diri kita sendiri. Di sisi lain, kita melihat orang yang lain terang menderang dan objektif. 

Oleh karena blind spot penyebab masalah semua orang, hal tersebut dapat sangat merusak khususnya bagi pimpinan. Oleh karena pemimpin mempengaruhi yang lain dan aksinya akan mempengaruhi output orang yang dipimpinnya.

Agar kita berhasil memimpin diri sendiri, maka kita harus mengidentifikasi blind spot  tersebut dan mencari solusi dengan hal tersebut dengan efektif. 

Di bawah ini ada beberapa strategi bagaimana untuk mengatasi blind Spot:

1. Asumsikan bahwa anda memiliki blind spot. Jika anda tidak percaya bahwa anda  memiliki blind spot, maka itulah blind spot anda!

2. Tanyakan dengan orang yang anda ketahui dengan baik untuk mengidentifikasi blind spot, jika mereka jujur, mereka akan mengatakan apa yang anda tidak dapat lihat tentang diri anda sendiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: