Asal Usul dan Makna Tari Erai-Erai Asal Kabupaten Lahat yang Ditetapkan Warisan Budaya Non Benda di Indonesia
Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan: Dihadapkan dengan Pilihan Bergabung Provinsi Baru.-Palpos.id-Foto : Tangkapan Layar Youtube @Seni Budaya Sumsel
LAHAT, PALPOS.ID - Tarian Erai-Erai merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah etnik Lematang.
Daerah sentra atau asal tarian ini adalah eks marga Gumay Lembak, eks marga Puntang Suka Merapi, eks marga Pasirah IV Manggulyang, dan kemudian menyebar ke beberapa daerah di wilayah Kabupaten Lahat.
Tarian Erai-Erai memiliki makna yang mendalam.
BACA JUGA:Jarang yang Tahu! 5 Karya Budaya Sumsel Resmi Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Apa Saja?
Tari ini menggambarkan kegembiraan saat panen padi tiba. Nama Erai-Erai dalam tarian ini memiliki arti serai serumpun, yang melambangkan bahwa meskipun bercerai-berai, namun tetap satu dalam ikatan yang kuat.
Popularitas Tari Erai-Erai mulai meroket sejak tahun 1950-an ketika beberapa instrumen musik akustik seperti biola dan akordion mulai meramaikan wilayah Kabupaten Lahat.
Sebelumnya, tarian ini hanya diiringi oleh instrumen musik gambus dan perkusi.
BACA JUGA:Congklak Salah Satu Mainan Tradisional Anak yang Mendidik
Salah satu ciri khas Tari Erai-Erai adalah syairnya, yang terdiri dari kata-kata seperti 'Umak ooh Umak' dan 'Oi Kakang Tulah'.
Syair ini menjadi pengiring yang memperkuat makna dan keindahan tarian ini.
Penari Tari Erai-Erai mengenakan busana yang khas.
BACA JUGA:Nostalgia Mainan Era Lampau Gelang Karet, Hiburan Klasik yang Menghiasi Masa Kecil
Mereka mengenakan Baju Kurung Panjang, kain tumpal perahu, pending, anting-aning, serta beragam aksesoris penunjang lainnya.
Kombinasi busana yang indah ini menambah pesona tarian tradisional ini saat dipentaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: