Dampak Ekonomi dan Pariwisata Akibat Kebakaran di Gunung Bromo

 Dampak Ekonomi dan Pariwisata Akibat Kebakaran di Gunung Bromo

Dampak ekonomi sangat dirasakan warga setempat akibat ditutup sementara Gunung Bromo untuk aktivitas pariwisata--

Biaya untuk restorasi dan pemulihan kawasan juga akan membebani pemerintah daerah dan pusat.

BACA JUGA:IKN Alasan Utama Pembentukan Provinsi Kalimantan Tenggara, Gabungan 5 Kabupaten dari 2 Provinsi

BACA JUGA:Game Penghasil Saldo DANA dan OVO Tercepat Tanpa Iklan, Baru Instal Cair Rp83 Ribu

Dari pengalaman kebakaran hutan di daerah lain, biaya restorasi bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Tidak sedikit tenaga kerja di sektor pariwisata yang berisiko kehilangan mata pencaharian, mulai dari pemandu tur, sopir transportasi wisata, hingga karyawan hotel dan restoran.

Pemerintah daerah bersama dengan BB TNBTS dan pihak terkait lainnya sudah merumuskan beberapa strategi untuk memulihkan citra dan kondisi Gunung Bromo pasca kebakaran.

Ini termasuk program reboisasi dan peningkatan infrastruktur pendukung.

Beberapa kebijakan insentif juga sedang dipertimbangkan untuk membantu pelaku usaha lokal meredam dampak ekonomi dari kebakaran ini, termasuk potongan pajak dan subsidi.

Kebakaran di Gunung Bromo bukan hanya membawa dampak ekologis, tetapi juga ekonomis yang cukup signifikan.

Dari penutupan temporer destinasi wisata, kehilangan pendapatan, hingga dampak pada PNBP dan pelaku usaha lokal, situasi ini membutuhkan penanganan yang serius dan komprehensif dari semua pihak terkait.

Kebijakan dan upaya mitigasi harus segera diimplementasikan untuk meminimalisir dampak jangka panjang dari bencana ini, serta memastikan keberlanjutan industri pariwisata di kawasan ini. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: