Pemerintah Wacanakan Hapus Subsidi BBM dan Terapkan Satu Harga, Ini kata Pengamat Kebijakan Publik

Dr MH Thamrin MSI Pengamat Kebijakan Publik--
PALPOS.ID - Pemerintah pusat melalui Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mewacanakan untuk mengeluarkan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga.
Kebijakan ini, nantinya akan diiringi dengan pencabutan subsidi BBM itu sendiri.
Tentu saja harapan warga masyarakat selaku pemakai, agar kebijakan ini tidak membebani namun justru harus bisa meringankan beban masyarakat.
Pengamat kebijakan publik, Dr MH Thamrin MSi, menilai bahwa kebijakan ini memiliki potensi meningkatkan efisiensi fiskal serta mendorong distribusi subsidi yang lebih adil jika dialihkan ke bantuan langsung tunai (BLT) bagi kelompok rentan.
“Kebijakan ini bisa memperbaiki struktur pengeluaran negara dengan mengurangi beban subsidi yang sering kali tidak tepat sasaran. Namun, tantangan utamanya adalah dampak inflasi, kesiapan jaring pengaman sosial, serta biaya distribusi ke wilayah terpencil yang tetap membutuhkan subsidi implisit,” ujar Thamrin, di Palembang, 20 Februari 2025.
Ia menegaskan bahwa sebelum kebijakan ini diterapkan, pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur energi dan transportasi, efektivitas sistem bantuan sosial, serta transparansi dan komunikasi publik yang baik.
Jika tidak dimitigasi dengan baik, penghapusan subsidi BBM bisa memperburuk kesenjangan ekonomi dan memicu gejolak harga di sektor lain.
“Pemerintah perlu menyiapkan kebijakan pendukung agar dampak negatifnya bisa diminimalisir. Tanpa mitigasi yang tepat, masyarakat kelas menengah ke bawah yang sudah menghadapi beban ekonomi berat bisa semakin terpuruk,” tambahnya.
BACA JUGA:Spektakuler! Ribuan Warga Palembang Saksikan Flyboard with Bodylighting di Festival Sungai Musi 2025
BACA JUGA:Warga Palembang Bayar Air Limbah, Mulai Maret Ada Kolom Air Limbah pada Rekening Tagihan
Selain itu, Thamrin menyoroti pentingnya strategi komunikasi pemerintah dalam menggulirkan wacana kebijakan ini.
Ia menyarankan agar Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sebagai penasihat ekonomi pemerintah tidak langsung melemparkan usulan seperti ini ke publik sebelum ada kajian yang matang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: