Air Bangis: Rencana Mengembangkan Pelabuhan Samudra di Pasaman Barat
Air Bangis: Rencana Mengembangkan Pelabuhan Samudra Pasaman Barat.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Gunung Talamau dapat didaki dari Desa Pinaga, dan memiliki keunikan dengan banyaknya telaga di puncaknya. Menurut legenda, jumlah telaga ini selalu berbeda-beda dan tidak selalu sama setiap dijumpai para pendaki.
Jumlah yang umumnya terlihat adalah 13 telaga. Gunung Talamau berdekatan dengan Gunung Pasaman, hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Dari puncak Gunung Talamau, wisatawan dapat dengan jelas melihat puncak Gunung Pasaman atau yang dikenal sebagai Puncak Rajo Imbang Langik, nama seorang raja yang pernah bertahta di Pasaman pada masa silam.
Untuk pendaki, Gunung Talamau memiliki enam pos. Selain itu, wisatawan dapat turun dan naik ke Gunung Pasaman. Penduduk sekitar Gunung Talamau mayoritas hidup sebagai petani, dan mereka telah dengan tekun menjaga kebersihan dan keasrian gunung ini. Terdapat fasilitas akomodasi yang cukup dekat dengan gunung, seperti Hotel Hamco dan Wisma Yanti di Padang Tujuh yang berjarak sekitar 3 km dari Desa Pinaga.
Di samping Gunung Talamau, terdapat lokasi Camping Ground di Bukit Harimau Campo yang dekat dengan air terjun Puti Lenggo Geni. Nama-nama puncak dan telaga di Gunung Talamau juga diambil dari berbagai cerita legenda yang diyakini oleh penduduk sekitar, yang menambah daya tarik wisata alam di daerah ini.
Pasaman Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan transportasi dan pariwisata. Rencana untuk mengembangkan Pelabuhan Air Bangis menjadi pelabuhan samudra akan membuka peluang baru bagi daerah ini. Dengan aksesibilitas yang lebih baik, Pasaman Barat dapat menjadi pusat transportasi penting di wilayah pesisir barat Sumatra.
Selain itu, potensi pariwisata yang menakjubkan di wilayah ini, terutama Gunung Talamau, menawarkan peluang untuk menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pendapatan daerah.
Dengan pengembangan infrastruktur dan promosi yang tepat, Pasaman Barat memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan wisata yang menarik di Sumatera Barat. Semua ini berpotensi membuka pintu baru menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik untuk masyarakat setempat.
Pemekaran Kabupaten Pasaman Utara: Perjuangan Menuju Kabupaten Otonomi Baru di Sumbar.
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Barat 4 Kabupaten Pilih Pisah dan Gabung 2 Calon Provinsi Baru
Meskipun tidak ada pemekaran provinsi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyaksikan beberapa kabupaten melakukan pemekaran wilayah. Salah satu contoh pemekaran yang tengah digalang adalah pemekaran Kabupaten Pasaman Barat, yang akan membentuk Kabupaten Daerah Otonomi Baru (DOB) yang diberi nama Kabupaten Pasaman Utara.
Pemekaran wilayah ini masih dalam perjuangan yang berlanjut, meskipun moratorium DOB masih berlaku dari Pemerintah Pusat. Kabupaten Pasaman Utara, setelah terbentuk, akan memiliki luas wilayah mencapai 2.2 ribu kilometer persegi. Hal ini setara dengan lebih dari 50 persen luas Kabupaten induknya, yaitu Kabupaten Pasaman Barat, yang memiliki luas mencapai 3.864 kilometer persegi.
Penduduk Kabupaten Pasaman Utara, menurut data BPS tahun 2021, mencapai lebih dari 206 ribu jiwa, yang setara dengan sekitar 45 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat, yang mencapai lebih dari 436 ribu jiwa.
Pemekaran ini melibatkan enam kecamatan yang siap untuk bergabung dengan Kabupaten Pasaman Utara setelah pemisahan. Keenam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Lembah Mlintang dengan lebih dari 51 ribu jiwa, Kecamatan Gunung Tuleh dengan lebih dari 30 ribu jiwa, Kecamatan Sungai Beremas dengan lebih dari 30 ribu jiwa, Kecamatan Parit Koto Balingka dengan lebih dari 30 ribu jiwa, Kecamatan Ratah Batahan dengan lebih dari 30 ribu jiwa, dan Kecamatan Sungai Aur dengan lebih dari 35 ribu jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: