Menggali Kekayaan Budaya dan Keberagaman Agama di Maluku Utara: Jejak Sejarah, Bahasa, dan Kepulauan

Menggali Kekayaan Budaya dan Keberagaman Agama di Maluku Utara: Jejak Sejarah, Bahasa, dan Kepulauan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Keberagaman Agama
Penduduk Maluku Utara menganut berbagai agama, dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Kristen (Protestan) juga memiliki jumlah yang signifikan di beberapa daerah, terutama di Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Barat.
Selain itu, terdapat penganut Hindu, Buddha, Konghucu, dan agama lokal lainnya di Kota Ternate.
Menurut data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, komposisi agama di Maluku Utara adalah Islam (74,50%), Kristen (25,47%), Hindu (0,01%), Buddha (0,01%), dan Konghucu (0,01%). Keberagaman agama ini menciptakan harmoni dan kerukunan antarumat beragama di wilayah ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah di Provinsi Maluku: Menggali Potensi dan Meningkatkan Pembangunan
Pembentukan Geologi dan Kepulauan
Kepulauan Maluku Utara terbentuk melalui pergerakan tiga lempeng tektonik: Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia. Proses ini, yang terjadi sejak zaman kapur, membentuk busur kepulauan gunung api kuarter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: