Peduli Palestina, MUI bersama Ormas dan OKP di Kota Lubuklinggau Kompak Lakukan 4 Hal Ini

Peduli Palestina, MUI bersama Ormas dan OKP di Kota Lubuklinggau Kompak Lakukan 4 Hal  Ini

Musyawarah peduli palestina--

SUMATERA SELATAN, PALPOS.ID- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau, bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Organisasi Masyarakat dan Pemuda (OKP) di Kota Lubuklinggau, melakukan Musyawarah bersama peduli Palestina.

Musyawarah peduli Palestina itu dilakukan di Masjid Agung Al Ba'ari, Jalan Yos Sudarso depan Mapolres Lubuklinggau, Senin 13 November 2023.

Hadir dalam musyawarah tersebut Ketua MUI Lubuklinggau KH S Syaiful Hadi Ma'afi, sekaligus memimpin musyawarah dan pengurus MUI lainnya, Ketua PD Muhammadiyah Mast Idris dan pengurus lainnya, Ketua NU Gus Ahmadi, Ketua DMI Kota Lubuklinggau Tarmizi.  Ketua LDII.

BACA JUGA:Diboikot Karena Dukung Israel, Pizza Hut Klaim Kirim Donasi melalui PMI

Tak ketinggalan tokoh agama lainnya, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda di Kota Lubuklinggau.

Dalam musyawarah tersebut, semua yang hadir sepakat untuk melakukan gerakan Peduli Palestina.

Dimana ada 4 poin/hal yang akan dilakukan untuk gerakan Peduli Palestina tersebut.

BACA JUGA:Masuk Daftar Boikot Israel, Begini Sikap Pizza HUT Cabang Lubuklinggau

1. Seluruh Masjid akan melakukan Khotbah Jumat yang berisi seruan kepada umat Islam untuk peduli k pada Palestina.

2. Sebelum selesai sholat Jumat, akan dilakukan Qunut Nazilah untuk Palestina.

3. Sholat Ghoib untuk korban di Palestina.

BACA JUGA:Seruan Boikot Produk Israel Makin Menggema, InI Pesan Ketua MUI Lubuklinggau

4. Penggalangan Dana Untuk Palestina.

Untuk penggalangan dana ini, dibentuk Tim Khusus Kota Lubuklinggau Peduli Palestina.

Tim ini yang akan mengkoordinir penggalangan, dimulai dari Masjid, internal Ormas dan OKP, di area Fasilitas Umum seperti Stasiun, Bandara, Terminal, Pasar termasuk juga toko-toko muslim.

BACA JUGA:BKSDA Simpulkan Penyebab Tewasnya 2 Rusa di Pendopoan Bupati Musi Rawas Dipastikan Bukan Harimau, Tetapi ...

Ketua MUI Kota Lubuklinggau, KH. S Syaiful Hadi Ma'afi, usai musyawarah menjelaskan bahwa gerakan Peduli Palestina ini dilakukan selain Palestina adalah suatu negara mayoritas muslim, juga karena histori sejarah Palestina dan Indonesia.

Negara Palestina yang pertama mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kita diajarkan oleh Allah dalam Alquran kalau kamu pernah mendapat satu perbuatan baik atau jasa baik seseorang maka balaslah dengan seimbang," ujar Syaiful.

BACA JUGA:Kapolres Lubuklinggau Mendadak Blusukan Ke Pasar, Ngapain Ya

Artinya tambah pemilik ponpes ternama di Lubuklinggau ini, sudah selayaknya Indonesia berterimakasih dengan Palestine, yang pertama kali mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.

"Sehingga kita ini selain memang diajarkan oleh Rasulullah supaya mencintai sesama muslim, adalah merupakan bagian daripada bangunan saling mengikat saling menguatkan, kita juga diajarkan untuk terima kasih dengan jasa baik daripada Palestine," terangnya.

Selain itu, kalau bukan karena Islam, gerakan Peduli Palestina ini juga karena kemanusiaan.  Dimana korban dari serangan Israel menyasar ke orang tua, wanita dan anak-anak. Mereka yang tidak berdaya menjadi korban.

BACA JUGA:POCO M4 Pro : Harmoni Teknologi dan Keindahan Visual Layar Super AMOLED, Kamera 64 MP, dan Baterai Tahan Lama

"Benar kita kasihan dengan saudara kita sesama muslim, jikapun bukan karena sesama Islam sesama manusia kita punya keprimanusiaan, sekalipun ya g diperlakukan seperti itu adalah Yahudi, kita tetap punya rasa iba dan bekas kasih," tegas Syaiful.

Dengan kondisi seperti ini, ditegaskan Syaiful diplomasi politik harunya  pemerintah mengirim tentara ke sana. Namun masyarakat Indonesia bisa mengirimkan bantuan  lewat doa.

"Doa itu senjatanya umat Islam, mudah-mudahan Allah memberi pertolongan," ujarnya.

BACA JUGA:POCO M4 Pro : Harmoni Teknologi dan Keindahan Visual Layar Super AMOLED, Kamera 64 MP, dan Baterai Tahan Lama

Intinya, tambah Syaiful, warga Kota Lubuklinggau ikut merasa prihatin sebagai manusia.

"Yang kedua kita mau memberikan kontribusi tentang apa saja yang bisa kita buat termasuk adanya kiriman doa, adanya pesan secara internasional, baiknya kita ini hidup harus berdamai saja," kata Syaiful.

Ditambahkan Syaiful, dirinya melihat bahwa Palestina itu bukan lagi korban perang. Tetapi susah menjadi korban pembunuhan masal.

BACA JUGA:Kapolres Lubuklinggau Mendadak Blusukan Ke Pasar, Ngapain Ya

"Kalau perang antar tentara sama tentara, tapi ini kan ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui, anak-anak yang lagi belajar yang lagi hafal Quran, nenek-nenek kakek-kakek itu sasaran mereka, pembantaian suatu bangsa, pembunuhan ini," pungkasnya dengan geram. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: