Jejak Portugis di Banjarmasin - Perdagangan Termasuk Intrik Politik dan Penyebaran Agama Katolik

Keterlibatan mereka menciptakan jalinan politik dan ekonomi yang kompleks di Banjarmasin.

Tragedi Kehilangan Pastor Ventimiglia

Sayangnya, perjalanan pastor Antonio Ventimiglia tidak berakhir bahagia. Meskipun tiba dengan maksud mulia untuk menyebarkan agama Katolik, ia meninggal di pedalaman Banjarmasin pada tahun 1691. 

Cerita kisahnya memberikan nuansa tragis pada upaya penyebaran agama Katolik di wilayah tersebut.

Kesaksian Lokal

Cay Deponattee (Kiai Dipanata), seorang tokoh lokal dengan karakter kejujuran yang dihormati, memberikan kesaksian tentang kehadiran pastor Portugis di Banjarmasin. 

BACA JUGA:Perjuangan dan Pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah: Dari Aspirasi Hingga Pemindahan Ibu Kota

BACA JUGA:Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah: Eksplorasi Keindahan dan Potensi

Dengan cara sopan dan perilaku menawan, pastor tersebut memberikan manfaat bagi agama Kristen di antara penduduk setempat.

Namun, kesedihan melanda ketika ia harus pergi ke pedalaman dan akhirnya dibunuh dengan kejam oleh suku pedalaman yang disebut Byajos.

Intinya, jejak Portugis di Banjarmasin menghadirkan kisah yang kaya akan intrik politik, perdagangan, dan penyebaran agama. 

Dukungan mereka terhadap pemberontakan politik menciptakan perubahan besar dalam peta kekuasaan di Banjarmasin, sementara upaya pengembangan agama Katolik membawa dampak yang berkepanjangan.

Sejarah Panjang dan Pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam sebuah penelitian mendalam terhadap sejarah, ditemukan fakta-fakta menarik seputar pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah yang mencakup traktat bersejarah, perjalanan politik, dan perlawanan masyarakat lokal.

Traktat 13 Agustus 1787 dan Perubahan Wilayah Kalimantan

Sumber: