Transformasi Kabupaten Banyuwangi: Pembentukan Kota Baru dan Dampak Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Transformasi Kabupaten Banyuwangi: Pembentukan Kota Baru dan Dampak Terhadap Kesejahteraan Masyarakat.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Dengan luas wilayah mencapai 5.782 kilometer persegi, Kabupaten Banyuwangi menyumbang sekitar 12 persen dari total luas Provinsi Jawa Timur.
Pembangunan infrastruktur di wilayah ini masih belum merata, terutama disebabkan oleh kendala luas wilayah dan keterbatasan APBD.
Oleh karena itu, pemekaran wilayah diusulkan sebagai solusi untuk mewujudkan pemerataan pembangunan yang lebih efektif.
3. Peningkatan Efisiensi Pelayanan Administrasi
Pemekaran wilayah dengan membentuk Kota Banyuwangi akan membawa perubahan signifikan dalam penyelenggaraan pelayanan administrasi dan birokrasi.
BACA JUGA:Wacana Pemekaran Kota Jember di Provinsi Jawa Timur Kembali Mencuat, Ini Opsinya!
BACA JUGA:Kabupaten Blitar Selatan Berpotensi Jadi Daerah Otonomi Baru di Jawa Timur: Warga Dukung 100 Persen
Sebanyak 11 kecamatan diusulkan untuk bergabung dengan Kota Banyuwangi, sementara 14 kecamatan lainnya tetap bersama Kabupaten Banyuwangi.
Pemindahan Ibukota Kabupaten Banyuwangi ke Kecamatan Genteng diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan birokrasi dan memudahkan akses masyarakat.
4. Fokus Pada Kesejahteraan Masyarakat
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi juga diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan memecah konsentrasi pembangunan, pemerintah dapat lebih fokus pada pengembangan ibukota Kabupaten Banyuwangi yang baru.
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Jawa Timur: Menuju Terwujudnya Daerah Otonomi Baru Provinsi Blambangan
BACA JUGA:Rencana Pemekaran Kabupaten Malang Jawa Timur untuk Pembentukan Provinsi Malang Raya
Hal ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan pembangunan dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: